Ku pikir hidup itu selalu dinamisKadang semangatKadang pula diam sesaat di titik jenuhSeperti halnya saat ini Ketika hidup terasa hampaJenuh pada real
Di usiaku yang ke dua puluh lebihAkhirnya aku dipegangi motor sendiriBapak/Ibu-ku sungguh baik hatiNamun ini adalah materiBisa hancur dalam beberapa h
Gedung megah di tengah kota nan gemuruhUniversitas-universitas menantang langitMerepresentasikan manusia di dalamnyaPara akademisi semakin menyilaukan
Bolehkan aku berfikir radikal?Atau kenapa tidak boleh berfikir radikal?Apa dasarnya larangan berfikir?Toh otak dibuat memang untuk berfikirSiapa yang
Abad dua puluh satu semakin cumawaKeangkuhan dunia menyeret moral dan wacanaAkal sehat semakin dunguTak sehat lagiRindu jiwaku pada cahayaMuhammad san
Semakin lama aku merantauSemakin rindu pada desakuDesaku sunyi namun penuh keceriaanKadang ramai tapi menghangatkanPak RT sangat merakyat pada semua o
Sungguh salut diriku pada pendiri negeri iniMereka berani berjuang demi bangsa iniTak hanya keringat, darah pun tumpahCita-cita pendiri negeri ini san
Tanah negeriku dulu sangat suburBahkan lebih subur dari sorgaAtau jangan-jangan negeriku adalah sorgaNamun kini tanahku rintihDia pasakitanBahkan komp
Bumi sangatlah luas bagi individu manusiaApa lagi alam semestaNamun udara lain halnyaSeperti negeriku saat iniUdara mahal harganyaAda yang murah, namu
Saat negara api menyerangAku masih tidurKetika bangun, negeriku sudah hancurApi pun menjadi musuhkuNamun pagi tadi Api menghampirikuDia tersenyumDia m
Batu, besi, plastik ikut pesta di sungai desakuAir pun layuSungai tampak muramAku prihatin dengan dirinyaApa lagi Si Air semakin keruhNampak tak perna
Malam semakin rindu dengan pagiNamun angin berhasil menghiburnyaDan hujan pun ikut besertaAku pun sama dengan malamEntah mengapaCahaya pagi begitu kua