Keterkaitan puisi dan absurd. Keterkaitan puisi dengan kebebasan. Absurd dan kebebasan.
Mari terus menulis, memberi penambahan makna kepada kata, sebagai bagian dari rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Impromptu Terzina karya Ewith Bahar, jadi Juara I Buku Puisi Terbaik tahun 2023. Ini penjelasan Sutardji Calzoum Bachri dan Maman S. Mahayana.
Selasa, 20 Juni 2023, diskusi sastra Sutardji Merawat Mantra sebagai Kearifan Lokal untuk Kerukunan Nasional.
Diskusi Sastra Sutardji dan Religiusitas digelar Selasa, 20 Juni 2023, pukul 14.30 WIB di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, TIM, Jakarta Pusat.
82 tahun Sutardji Caalzoum Bachri. Seni baca puisi di ruang publik untuk publik.
24 Juni nanti, Sutardji Calzoum Bachri 82 tahun. Dinas Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar serangkaian acara untuk Presiden Penyair Indonesia itu.
Deklamator Gunturo Sulung bacakan sajak Tanah Air Mata karya penyair Sutardji Calzoum Bachri di acara Sastra Reboan, TIM Jakarta, (29/09/2022).
Ketika puisi dupaham secara umum. Sutardji, hadir menceritakannya secara khusus, bersejarah
Ku ingin memeluk bulan tanpa kenangan dan lampu-lampu itu
Selama hidup saya, apa yang sudah saya lakukan dengan kedua tangan saya?
Selain tanda tangan, juga disertakan bekas bibir yang tertera jelas.
Masyarakat sastra Indonesia pada bulan lalu mengapresiasi ulang tahun penyair Sutardji Calzoum Bahri, tepatnya tanggal 24 Juni 2021.
Keluar dari TIM XXI sekitar pukul setengah sepuluh tadi malam, saya melewati sebuah hajatan bertajuk Parade Musikalisasi Puisi 2018. Saya bermaksud me
Meong kataku, ngiau kata Sutardjitentulah lebih unik dan lebih bergetarmengucap ngiau daripada sekadarmeong yang terlalu umumbiasa.Maka ketika Tardji
dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau/resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian/raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian/mauku mau
Mereka merepresentasikan banyak latar dari mulai para jurnalis muda yang tegabung dalam Forum Jurnalis Bekasi (Forjas), seniman, mahasiswa, anak-anak
: plung!(cukrik di atas mimbar)
Seorang anak kecil yang masih duduk di sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) ditanya oleh gurunya: "Kamu ingin menjadi apa?" Dengan tangkas sang anak menjawa
Barangkali Fadli Zon ingin seperti penyair Chili Pablo Neruda yang sukses dengan sajak-sajak revolusionernya, Fadli pun membuat puisi dengan aura poli