Setiap daerah pasti memiliki tradisi yang berbeda. Seperti halnya di desa Sidowayah yang masih mengunakan larangan menikah di bulan suro.
Malam satu suro masih dianggap keramat oleh masyarakat Jawa. Tahun baru dua kalender: Saka dan Hijriah.
Saat satu suro selalu melakaukan kirab sesaji mengelilingi desa di kawasan Gunung Kawi.
Saat satu suro selalu melakaukan kirab sesaji mengelilingi desa di kawasan Gunung Kawi.
Misteri/mitos-mitos pada malam satu suro
Wengi Suro kapisan mujudake dina wigati kang kacathet ing pananggalan Jawa, ditandhani minangka wiwitane sasi Sura utawa Sur
Bulan suro dalam sistem kalender jawa sama dengan bulan Muharram yang terdapat didalam kalender hijriah
Awalnya, kata "Surabaya" digunakan untuk merujuk pada pertemuan Sungai Brantas dan Sungai Mas
Filosofi dan Makna di Balik Larungan Suro, sebuah upacara tradisional atau tradisi yang dilaksanakan di Desa Sukodermo
kebetulan dalang wayang kulit yang masih langka. nah, desa karanggupito ini punya potensi dalang muda jadi ya kenapa tidak untuk ditampilkan.
Peringatan malam satu Suro selalu terasa istimewa di desa Kradinan
Mahasiswa PMM UMM dalam kelompok "276 gelombang 7" ini berkolaborasi dengan warga Desa Cerme Kendalpayak untuk mengikuti event arak Jolen
Melalui audio visual juga bisa menjadi pelestarian kesenian lokal
Sebuah cocoklogi mengenai larangan di bulan Muharram.
Selamatean suro sebuah tradisi yang dijaga agar tak lupa pada tanah kelahiran.
Sambut bulan Muharram, warga desa Argosari bersama mahasiswa KKN Persemakmuran ex-IAIN Sunan Ampel.berbondong-bondong mengikuti pawai ta'aruf.
Jelang Bulan Suro, Warga Desa Kapas Kecamatan Kunjang Gelar Tradisi Nyadran
Menyambut bulan Muharrom masyrakat Desa Sambi Utara memiliki trasidi unik yang dijanlankan turun-menurun setiap tahunnya yang berupa Grebek Suro.
Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan hijriah. Bulan Muharram bagi orang jawa menyebutnya 'Sasi Suro'.