Kini aku berdiri di bawah cahaya bulan yang pucat, panas terik. Noda darah di dada temanku bagaikan peta benua baru yang dipenuhi kekerasan.
Bagi teman-teman yang baru kali ini mampir di novel Surat Yang Terakhir ini, saya ucapkan selamat datang di dunia halusinasi penulis. cerita sebelumny
Jangan mengenangku walau senja ini harum.