Kepada Pemuda-Pemudi Bangsa Oleh : Edy Priyatna + Febi Mutia (No.34) Kawan, Akan ku kisahkan sebuah cerita tentang negeriku, negerimu dan negeri
Tinta pena telah habis airmata pun telah mengering gundah pun telah melanglang bangkitlah hai sekeping hati Detik ini milik kita tiada guna kit
Oleh : Edy Priyatna + Ina (No.99) Maafkan kami….. hari ini kami hampr lupa dasar negara karena tiada nampak lagi dalam kehidupan bangsa yang kea
__________________________________________________ Nomor. 227 : Syair Senja & Fahmi Idris NB : Untuk membaca hasil karya para peserta Festival Pui
SUMPAHKU Edy Priyatna + Ningwang Rozi (No.102) Seingatku sumpah pemuda pada waktu itu adalah ; Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air s
Usiaku sudah uzur bahkan bahkan secara fisik orang-orangpun tak akan tega melihatku kulit di sekujur tubuhku yang sudah keriput, kakiku sekarang tidak
Indonesia tak pelak lagi menjadi satu-satunya bangsa yang kaya di dunia ini , dengan keaneka ragaman suku , bahasa, adat istiadat, agama, ribuan pulau
Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 adalah niat ingin bersatu senasib sepenanggungan. Pemuda yang menjadi motor penggerak pembangunan dan ingin terbebas dar
Hi pemuda, bangunlah! Singsingkan lengan bajumu! Cairkan hari yang beku, Berpaculah dengan jari-jari waktu, Gilas hari-hari yang ringkih, Sibak w
Yang dulu telah berjuang yang kemudian menjadi pahlawan yang kini telah mewarisi janji sumpah yang senantiasa bergema tiada henti di seluruh penju
[caption id="attachment_139645" align="aligncenter" width="300" caption="by google"][/caption] Marilah sejenak kita hening cipta Tuk kembali meng