World Suicide Prevention Day diperingati sebagai upaya pencehgahan bunuh diri masyarakat dunia.
Penjelasan singkat mengenai paradigma Emile Durkheim dalam konsep "Suicide"
Pribadi yang resilien memiliki ciri daya tahan, daya adaptasi dan daya lenting yang tinggi.
Sumber: OECDKorea Selatan mencatatkan tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara OECD, terutama di kalangan masyarakat berusia di atas
pencegahan bunuh diri dengan cara melakukan meditasi
Menghadapi deretan kasus bunuh diri mahasiswa di Indonesia, kita tidak boleh mengesampingkan isu kesehatan mental sebagai sesuatu hal yang sepele.
Dukungan dari komunitas, keluarga, dan teman juga sangat penting dalam memberikan rasa aman dan membantu individu yang berisiko untuk bunuh diri.
Jangan Mati Hari Ini. Habiskan dulu tangismu. Keluarkan semua amarahmu
kesehatan mental sangat penting untuk bisa bertahan hidup
Sebagaimana halnya berbicara, mendengarkan juga penting untuk kita lakukan ketika berinteraksi dengan orang lain.
Meningkatnya kasus bunuh diri akhir-akhir ini menjadi hal yang mengkhawatirkan. Apa peran kita sebagai orang dewasa untuk menangani masalah ini?
Lindungi kerabatmu dari Copycat Suicide dengan kenali penyebabnya dan upaya pencegahannya.
The determination of “Suicide prevention” as the theme of World Mental Health Day by the World Health Organization (WHO) has fundamental urgency.
Review Jurnal tentang maraknya kasus kasus psikologi (Bunuh Diri) di dunia setelah wabah COVID-19
In the January-June 2023 period, POLRI reported that there were 663 suicides in Indonesia. This figure increased by 36.4% compared to the same period.
Stop Suicide, don't be emsbbrased tell your story.
The recent spate of suicides should raise awareness and concern for mental health.
Orang dengan pikiran bunuh diri pada umumnya tidak benar-benar ingin mati.
Menjaga Kesehatan Mental, Pendekatan Komprehensif Guna Menjaga Komunikasi Yang Baik Dengan Anak Terutama Gen Z Guna Mencegah Tindakan Bunuh Diri.
Apa yang akan kita rasakan jika menjadi korban bully? Lalu apa yang kita rasakan juga ketika justru menjadi pelaku bully?