Namanya singkat, Hasan, tapi banyak orang memanggilnya Kasan. Dia bukan kyai yang punya pesantren, namun orang menyapanya dengan sebutan kyai, panggil
"Jenazah Mbah Kisrun tersenyum!" Puluhan orang yang melihat dengan mata kepala sendiri wujud jenazah Mbah Kisrun berusaha menyimpulkan tanpa membes
Pulang arisan. Sore yang berkabut. Istri Pak Ustadz masuk rumah dengan wajah yang kusut. Tak enak dilihat. Jilbab putih yang dikenakannya menjadi terl
”Abi, ada Kang Giman di luar....” Suara lembut menyentil telinga Pak Ustadz yang tengah memanjakan matanya; membaca buku. Tubuh Pak Ustadz malas be
Resepsi pernikahan. Di malam hari. Sendirian. Di gedung. Ah, selalu saja muncul perasaan galau. Entah apa dan dari mana datangnya. Pak Ustadz tidak ta
Minggu pagi. Matahari tersenyum cerah. Pak Ustadz dan istrinya asyik bercengkerama. Teh hangat dan pisang goreng menemani mereka berdua. Begitu biasan
Hiruk pikuk politik usai sudah. Rakyat telah menentukan pilihannya. Lima tahun ke depan rakyat hanya berharap menunggu. Benar berharap! Karena rakyat
Pak Ustadz sudah hampir mencapai taraf bosan. Ia sudah tidak mau lagi bicara. Tapi, kali ini ia datang lagi. Datang lagi. Datang dengan soal yang lagi
Mobil-mobil di depan berjalan lambat. Seperti keong. Tertatih-tatih. Pak Ustadz mulai sedikit hilang kesabaran. Tombol klakson di kemudi sudah hendak
Pak Ustadz tak mampu memejamkan matanya. Sejak tadi dua orang pria yang duduk di belakangnya terus menerus berbicara. Ngalor-ngidul. Tak karuan. Laju
Mata Pak Ustadz terpana. Ribuan perasaan berkecamuk. Bahagia, senang, terharu. Di depannya berdiri seorang gadis berkerudung putih. Manis, manis sekal
Pak Ustadz terjebak macet. Mobil angkot yang ditumpanginya tiba-tiba berhenti. Tanpa sebab. Mobil itu tak bergerak sama sekali. Diam. Hanya suara mesi
Nadia berlari-lari kecil menuju teras rumah. Tangannya menenteng pecahan uang seribuan. Matanya berbinar. Hatinya berbunga-bunga. Gadis yang manis, ga
Malam sudah merambat ke tengah. Pak Ustadz hendak pulang ke rumah. Dakwah yang dilakukannya sejak pagi hingga sore telah menyita perhatiannya. Dampakn