Paling tidak (siapa tahu) dengan membaca buku ini di antara kita bisa jadi tokoh Sulut atau tokoh nasional. Bukan hanya menjadi warga biasa
Lebih bagus "emas" kelapa dibandingkan emas di bawah tanah ini, karena bisa kita wariskan untuk anak-cucu, sementara penambangan ini merusak.
Jangan sampai anekdot "kepala yang sakit, pinggang yang disuntik" akan berlaku juga dalam konteks kepemimpinan di Sulut.
Para calon harus punya program tentang nelayan dan kelautan. Kalau tidak punya lebih baik mundur saja, tidak usah ikut Pilkada.
Membaca buku ini anda akan diajak ikut serta merenung dan menyelami makna pentingnya politik dalam asspek kehidupan bersama dalam masyarakat.
Batok atau tempurung kelapa yang menjadi hasil ikutan membuat kopra biasanya belum dimanfaatkan masyarakat menjadi bahan kerajinan tangan.
Etika publik maupun di ruang privat itu diperlukan. Jangan diabaikan atau diremehkan model-model kesantunan semacam in