Konflik internal ini dapat diibaratkan sebagai seekor burung yang terperangkap dalam sangkar.
Ini adalah waktu untuk berhubungan kembali dengan orang-orang terkasih, untuk berbagi cerita dan kenangan.
Mudik tanpa nilai spiritualitas hanyalah keletihan dan menyia-nyiakan sumber daya.
Pada waktu itu, yang tercipta adalah keputusasaan.
Ia begitu terobsesi menjadi sosok lelaki tua buta yang setiap pagi sudah duduk manis di pojokan sebuah pasar di Madinah.
Mari cermati betapa pentingnya kesadaran akan kualitas dan loyalitas dalam dunia kerja dan bagaimana cara mengubah quiet firing.
Masih relevankah kita mengeluh? Masih relevankah kita bangga? Atas nama kesempurnaan prosesi / ritual ibadat hidup, apakah rela dibatalkan oleh sebuah
Hidup ini akan semakin hidup, bila dihidupi dengan lebih hidup.