Tiga belas tahun, waktu yang cukup untuk menumbuhkan seorang anak menjadi dewasa, cukup pula untuk menghancurkan kehormatan seorang manusia.
Popularitas menjadi ujian berat, terutama jika tidak diimbangi dengan kebijaksanaan. Bisa membuat diri arogan dan rendahkan sesama, berujung rusakdiri
ak mudah melepas dendam, kecuali bila sudah amat menyadari konsekuensi buruk menyimpan dendam.
Ingatlah untuk selalu tulus dan tidak berlebihan dalam memuji.
Sejujurnya, hingga kini senyum-mu sering mengunjungi-ku. Maaf, telah kularang diri-ku dari kangen lagi, kepada-mu. Meski kenangan tentang-mu terpatri
Haru dan bangga yang luar biasa, atas sebuah pencapaian yang dinyatakan hebat, dari perjuangan yang tidak mudah.
Ini era upah minimum regional,pendidikan, bukan dasar penetapan upahdilingkungan kerja swasta
Intuisi, gerak hati-batin-ku Yaitu menebar semangat Ajak sesama untuk maju
Ini bukan cuma, pembangkitan sumber-sumber keuntungan.Kompasiana, telah menjadi salah satu "lokomotif mandiri", bertenaga tulisan-tulisan.
Terbaca indah dan mengharukan,meski itu kutipan lirik lagu, ...
Puisi yang mengungkapkan rasa pada Tuhan YME, sumber segala-nya.
Tapi,kau harus janji, jauhisi jacket hijau rambut merah. Biarlah dia jadi permaisuri-ku
Sedang yang ingin kudengardi malam-malam kesendirianku,adalah nafas-mu
Teramat sepi,kapan kau pulang ?Jangan sampai berulang,seprei putih hingga usang tanpa dirimu, ...
Kegagalan orang lain, baginya ,tak ubah-nya seperti dua cungkup es krim nikmat termahal di super marketDia amat menyukai-nya
Kau, bukan rumput laut Kau mestinya wanita mulia, calon ibu anak-anak-mu. Kau bukan rumput laut
Jelita-ku, mari kita ulangi adegan itu dengan gemetar berbeda dari yang duluAlhamdulillah, masih kuat memangku dikau di hari tandai lahirmu
Cinta, sama sekali bukan barter, kesepakatan saling tukar yang berharga
Kalimat-mu itu bagai puisi, setiap kau ucapkan, sepertiair sejuk yang binarkan ceria-ku.
Sebaskom pucuk-pucuk sepi, ternyata, tak cukup untuk susun sebait puisi yang bisa luruhkan pintu hati-mu