Dari tiap jejak yang sudah kita lewatiPada tanah yang menyaksikan kasih kitaTersimpan kenangan tak pernah murungCerita tentang kau dan akuPada hembus
Terpisah adalahMenghargai ruang sendiri untuk harap kembali bersamaPada diri kita, sendu mengingat masa bersamaTak ingin sebenarnya hati berjarak, tap
Vakum, isi ruang hati saat ini ku rasaWadak meruang, jiwa menghambar entah kemanaX mark the spot, katamu?Ya, bisa jadi hanya kamu yang tahuZona yang k
Selingkar senyummu terukir lembut dalam angankuTak hilang meski ribuan ingatan mendera hari ke hariUntainya kini menjadi rajutan kisah indah kau dan a
Pada pagi yang mendekap alam dengan hangatnyaQue sera sera, jadilah maka jadilahRasa rindu yang ku langitkan bagai mentari ituPada hati yang baru bang
Malam pun semakin gagah bersama gelapnyaNamun namamu berpendar dalam pekatnyaObati rasa rindu akan hangat sinar saat berduaMenghabiskan waktu dengan d
Ingin adalah buah rindu yang matang karena menungguJika buahnya kau biarkan, ia menjadi pohon harapKau tunggu agar pohon harap untuk berbuah rinduLing
Entah mengapa bayangmu terus mengisi fikir iniFantasi dan imaji tentang masa berdua dulu bertahanGerak dan senyummu ku hafal bak jam terbit mentariHan
Andai waktu bisa berbicara perihal merindu kita iniBagai taufan ia akan berucap rasa tanpa hentinyaCinta tercurah seumpama deras hujan di ujung soreDa
DengarkanDesir-desir pantai menjelang senja waktu ituKita berdua terbuai di ujung terang hari ituTak rela sore memisah sinar mentari Seperti kita
RasakanPada sinar mentari siang hari iniDirimu berjalan serupa diriku di atas bumi yang samaHanya jarak yang memisahnya, langkahnya serupaRasakanPada
PerhatikanPada tiap dirimu adalah dirikuBersamanya dahulu adalah bersama saat iniRasa ini menyatu bukan sekadar menyadur rinduPerhatikanPada tiap pand
Aku selalu suka ujung malam seperti iniDi saat semua kenangan kita berbungaMemenuhi fikir dan rasa dalam hati sepiAku dan dirimu bertemu dalam khayalM
Di bentang senja memerah, kita pernah bersamaMerenungi dan menghabiskan hari menuju remangAda rasa yang tak pernah hilang, ia menjadi batuIntan yang t
Tentang siang hari tanpa dirimu saat iniTeriknya tidak sama seperti saat dirimu disiniBiar terik mencencang hirup, tapi ada teduhHadirmu memayungi ras
Kala mentari pagi ini dikalang mendung megaDi saat itulah beburung enggan berkicau riuhMembangunkan orang dari mimpi luar duniaSesaat tertegun menggen
Rindu niscaya heningIa diam namun riuhIa sepi namun ramaiRindu pun jua heningIa gemuruh tapi nyenyatIa gelegar tapi sunyiRindu serupa kidungLirih meng
Kepada dua titik air hujanYang merayap saling mendahuluiDi muka jendala basah seusai hujanBerbayang semua yang pernah terjadiTentang dirimu dan diriku
Terngiang nyanyi-nyanyi semesta merinduMembentang melumat jarak dan waktuPenuh kasih nirwana sepi-sepi dihadapDalam terang ku pandang harap yang gelap
Rindu ini menumbur ketiadaanDibuatnya kita berdua berharapPada rembulan malam di langitSedang ia berganti esok pagiCinta ini pun diluruh rinai nestapa