Aku terlahir dalam gemuruh luruh kala petir menyambar
Pagi ini tak terlalu berbeda dengan pagi lalu. Semesta hafal basahnya daun di pagi hari. Ketika embun yang menggelayutinya
Dogma telah terpatri paling dalam membuat nurani telah mati Bagaimana hatiku tak perih
Natal kali ini Pernik-pernik diri hanya mampu menguliti Tanpa doa yang terpatri dalam diri Semua dalam kungkungan ego diri
Traffic light menyala di sudut kota, Kilatan lampu di malam yang muram, Sekedar lirikan tanpa kepedulian
Terpercik air di wajahku Diam aku tertunduk membisu Rintikan hujan gerimis
Aku tak pernah memaksakan apa yang jadi inginku, karena kaupun tak buta untuk melirik kerling mata