Sebuah puisi kenangan perpisahan
Sebait puisi di gunung Pasaman terurai pucuk Serai kelembah
Malam menganga, kucoba membalut kabut di atas jendela. Penuh kata-kata yang meneteskan hujan.
Rerintik jatuh, gemericik runtuh menjelma dalam diriku. Seperempat Gila
Puisi cinta hanyalah buih kata di atas hamparan ilalang perbukitan. Kini ditumbuhi rumah dan warung kopi, cafe dan tempat selfie
sebuah tulisan mengenal diri