Salah satu dari sekian banyak paradoks di masa revolusi adalah mengambil sebuah pilihan dalam suatu persimpangan jalan antara Diplomasi dan Perjuangan
Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri nilai-nilai keteladanan Sjahrir. Pelajari bagaimana semangatnya bisa menjadi refleksi dimasa Kini !
Nilai Sikap Pada Tokoh Politik Di Indonesia Yang Dapat Kita Contoh Yaitu Sutan Sjahrir
Peran aktif Indonesia dalam perdamaian dunia sudah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945
Disebut sebagai sosok pahlawan nasional yang dipenuhi kegagalan hingga terlupakan oleh bangsanya sendiri, berikut adalah kisah menegenai Sutan Sjahrir
Bagi kawula muda cinta bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan. Namun pernah nggak sih membayangkan cinta terhalang karena urusan sosial-politik?
Selanjutnya Airlangga mengatakan mengapa Golkar suka under 40 karena forty mulai dari angka 4 dan Partai Golkar nomor 4. Bagi Partai Golkar
Siapa yang tidak tahu Sutan Sjahrir, sosok pahlawan Indonesia yang melegenda.
Bagaimanan Hatta menghabiskan waktunya selama di pengasingan?
Tidak bisa dipungkir bahwa Diplomasi yang dilakukan oleh Sjahrir sangat penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di tingkat internasional.
Ukraina adalah bamper utama Rusia ketika bernama Uni Sovyet. Sedangkan kawasan yang diserang itu adalah bamper utama Rusia terhadap Ukraina
Dalam Perjuangan Kita Sjahrir menulis, kemerdekaan bukanlah sekadar kemerdekaan jika jiwa yang memprakarsainya lemah dan bodoh.
Orang-orang muda saat ini bahkan tidak tahu perbedaan antara Komunisme dan Sosialisme karena mereka ogah belajar ideologi-idelogi besar
Berikut adalah peran-peran Sjahrir pada masa pendudukan Jepang
Dijuluki "Sang Menteri Gerilya" barangkali cikal bakalnya dari peristiwa berikut ini.
"Soekarno man wijf, pengecut dan banci," gerutu Sjahrir, sesaat setelah seruannya untuk segera membacakan Proklamasi, ditolak mentah-mentah oleh Bung
Abad ke-20 bagi Indonesia merupakan periode mobilisasi politik massa yang bercorak radikal serta penuh kekerasan. Kalau mobilisasi yang dijalankan ole
Untuk Dua keponakanku; Dafi Putra Prakoso dan Dzakyya Talita Prakoso—Jangan lekas dewasa, Nak!ENAM TAHUN SEBELUM 1 Februari 1942—Sjahrir dan Hatta bar
“Sjahrir itu seorang yang terganggu pikirannya dan agak sinting.”- Drs. Mohammad HattaSejenak saya bayangkan, suasana sunyi yang dipecahkan lirih
Aku masih mengingat kala itu yang begitu jauh dari sekarang. "Des, ambilkan pelepah kelapa itu, aku akan menunjukkanmu sebuah wayang" Kala yang begitu