Aku memintal rindu dari sisa-sisa hening, di sudut waktu yang tak lagi ramah. Rindu itu, benang-benang halus, mengikat napas pada ruang yang tak terab
—Apa benar kita sedang jatuh cinta?
Bagai bisikan angin patah sayapnya Harapan berguguran seperti daun di musim layu
Puisiku adalah bunga Yang kucuri diam-diam dari halaman rumahmu
Tanpa seorang Ibu yang menuntun dalam kehangatan Sunyi... betapa sunyi rumah ini
Di malam terakhirku di pabrik ini, aku menemukan menu perpisahan terbaik.
Menua bersamamu, dulu, adalah impian yang selalu kubawa dalam doa. Ada harapan di dalamnya, begitu rapuh tapi penuh cahaya.
aku merindu hangatnya, walau tak lagi nyata,seperti sahabat yang hadir, namun tak selalu ada
Di tengah hubungan yang semakin kompleks, pertemanan tak lagi selalu menjadi ruang aman yang penuh kehangatan.Puisi ini mengungkap realitas pertemanan
Hujan kali ini mengalirkan kamu, deras cerita kalau itu.
Mimpi yang terhenti tak selamanya pudar,Ia menunggu waktu untuk kembali mekar,Dalam jiwa yang tak pernah menyerah,
Sajak tentang perempuan-perempuan hebat yang menjadi tulang punggung keluarga atau perempuan yang berjuang untuk hidupnya.
Enigma dari Tulang Hitam: Jendela ke Masa Prasejarah Mesir. Tahukah Anda Sejarahnya?
Pelajari cara mengolah sisa gergajian menjadi kompos yang bernutrisi tinggi. Temukan langkah langkah praktis dan tips untuk memanfaatkan limbah kayu.
Tahukah Anda misteri hilangnya ekspedisi Franklin? Dua kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang hilang di Kutub Utara pada tahun 1845.
dan cinta yang bergelora, menghanyutkanku dalam alirannya.
Dosa dan doa bersatu dalam harapan, Menggugah jiwa yang terpuruk dalam kegelapan.
Doa teranyam dalam keputusasaan, Berharap cahaya memancar di gelap malam.
Hari-hari terlewat tanpa makna, separuh warsa telah berlalu, merajut sisa-sisa harapan, harapan baru, mencoba menemukan diri
Luka berbicara dalam sunyi, Mengguratkan amarah yang tak terperi.