Film Indonesia "Ngeri-ngeri Sedap" secara alegoris mencoba memotret seting latar budaya Batak Tapanuli berdasar konflik keluarga Indonesia.
Film sebagai salah satu medium seni paling universal tampaknya memang belum menjadi sarana optimal dalam mengungkap jati diri kita. Sampai dengan hari
Ada yang ajaib di sana, yaitu hati yang berdesir dan gregetan di sepanjang film masih persis sama dengan empat belas tahun lalu saya tonton di bioskop