Aku hanyalah pria yang mencoba bertahan, bertanya-tanya apakah mencintai Suzanah Mustofa adalah cara untuk memaafkan diriku sendiri dari cinta lalu?
Kadang-kadang, mimpi, imajinasi, dan hal-hal tidak logis justru menjadi cara terbaik untuk menggambarkan kompleksitas kehidupan.
Seperti melihat cermin, aku melihat diriku ada di dalam diri Meilani. Kami mungkin tidak sempurna, tetapi untuk sore ini, kami sempurna.
“Anjing tidak bersembunyi di balik topeng. Mereka makan, tidur, dan bercinta di depan umum tanpa rasa malu. Mereka adalah makhluk sejati.”
Cinta bukan hanya soal kobaran api yang menyala-nyala, tetapi tentang keberanian untuk mendengarkan, memahami, dan menghadapi realitas.
Apakah filsafat yang disampaikan dalam bentuk cerita justru memusingkan pembaca atau malah membuat karya sastra menjadi lebih indah dan memikat?
Perjalanan ini adalah proses yang tak pernah berakhir untuk menjadi lebih dari sekadar manusia biasa.
Dalam kejujuran brutal Mailer, kita menemukan cerminan diri kita sendiri: keberanian untuk terus berjalan.
"The greatest glory in living lies not in never falling, but in rising every time we fall."
Aku akan terus menari di atas bara api, merayakan penderitaan sebagai bagian dari perjalanan ini. Rasa sakit adalah seni, dan aku adalah senimannya.
Rasa sakit bukan hanya sebagai sesuatu yang harus dihindari, melainkan juga sebagai elemen yang membentuk makna hidup kita.
Sebagian besar cerita mungkin memang "kebohongan," tetapi kebohongan itu memberi kita alat untuk memahami dunia yang kompleks ini.
Ia dianugerahi penghargaan tertinggi atas karya-karya yang pernah ia tulis. Ironi, Sebuah pengakuan yang tidak pernah diraihnya semasa hidup.
Saya hanya sibuk berbicara tentang empati, tanpa betul-betul merasakannya. Saya bahkan tidak pernah tahu betapa sunyi, betapa dia dalam kesakitannya.
Jika ada apresiasi yang datang, itu adalah bonus yang menyenangkan, tetapi esensinya selalu sama: Saya ingin memberi makna dan inspirasi bagi pembaca.
Saat melihat Ibu menangis, tetapi saya tidak melakukan apa-apa, saat itulah suara dalam diri saya memekik. “Anak macam apa saya ini?”
Karya kita adalah bagian dari perjalanan pribadi yang hanya bisa kita jalani, dan itulah yang membuatnya istimewa.
Emosi yang dibangkitkan dengan baik akan membuat cerita pendek tidak hanya menarik, tetapi juga meninggalkan kesan bagi pembaca.
Aku ingat kata-kata Ayah, pertarungannya juga milikku. Aku harus berani bertarung melawan siapa pun musuhnya. Aku tidak boleh lemah. Tidak boleh.