Imam Al-Ghazali membagi kebahagiaan manusia menjadi dua tingkatan yaitu, lazaat (kepuasan) dan sa’adah (kebahagiaan).
Rasanya bulan suci Ramadhan agak berbeda nuansanya ketika penulis masih kecil dimana teknologi belum secanggih saat ini.
Kebebasan menentukan pilihan ada di tangan manusia. Siapa memilih jalan kebajikan, dia selamat, dan siapa memilih jalan kesesatan, dia celaka.
Membangun tradisi literasi berarti dia membangun kemampuan seseorang untuk dapat mengenal, memahami dan berkomunikasi.
Momentum Ramadhan datangnya Ramadhan memiliki perbedaan dalam praktek keagamaan tapi harus disikapi dengan saling asah, asih dan asuh umat Islam