Lama kelamaan arti alim pudar seiring kiamat semakin dekat
Kau bagaikan batu kerikil yang unik. Di mataku menarik, meskipun kuakui
Cukup sudah aku menahan kesabaran. Entah mengapa mereka betah sekali melambatkan diri
Setiap pijakan bermakna hidup, Malin. Emas sinar purnama itu bergulir dengan mentari, dansa pengiring faja
Setelah semua yang kakaknya lakukan, mengapa ia tetap ingat kukis itu?
Cakrawala lahap menelanSang mentariKesedihan lahap menelanSang manusia
Mimpi-mimpi jahat dapat membuat orang baik menjadi jahat...
Tidak pernah ada surat dan suara yang sampai dan terdengar
Matahari ingin Bumi mengakui sinar terangnya
Tanggung jawab Bulan yang tak pernah purnama
Inilah pikiran-pikiran saya, tentang rasa marah.
Ketika matamu terbuka, Untuk pertama kalinya, Kau terbangun, Di dunia yang aneh, Penuh dengan makhluk lain
Inilah curahan saya yang sebenarnya, tidak berbentuk titik-titik air atau kepingan salju. Curahan saya berbentuk tulisan.
Puisi Yoga Prasetya tentang usia muda yang tak terlihat di wajah.
Kita disibukkan oleh sesuatu yang tidak begitu penting. Dalam dunia pendidikan. Seragam jadi polemik.
Apa yang akan terjadi? Aku pun tak tahu. Ku tahu ku tak cukup bijak tuk bicarakan alam.
Pagi itu, langit cerah menyambut kelahiran seorang pemimpin baru di sekolah, menggantikan kepergian guru yang tegas dan berwibawa.
Kita perlu mengikuti masa orientasi