Pertanyaan yang tampak sederhana ini ternyata telah memicu perdebatan yang menarik di berbagai kalangan.
Mengapa masih saja samaMengapa masih saja tak bisaTak pula ada kuasaDiri tenggelam dalam lamun jiwa
Sepertiga malam telah lama dianggap sebagai waktu yang sakral dan musjatab bagi umat muslim.
Nyatanya hidup itu bukan hanya perihal romansa cinta tentang pacaran saja.Melainkan untuk bisa menikmati romantisme tentang diri sendiri.
puisi ini berkaitan dengan harapan orang atas kebahagiaan orang terdekatnya, lewat dukungan, dan pengorbanan demi kebahagiaan orang lain.
Di sepertiga malam: doa dan harapanku untuk bersua dengan lewat mimpi malamku
ingin mensukseskan karir?coba untuk bangun di sepertiga malam
Aku berharap Engkau selalu membimbing ku, Tuhan pemilik segala hati dan jiwaku
Jika air hujan turun di malam hari, Maka itu hari yang aku nantikan, Jika hati sudah galau menyiksa diri
Jika sajadah ini menjadi sahabatku, Saat di sepertiga malam tiba, Maka aku berharap segala beban di jiwaku
Kala pertemuan ibadah puisiku dengan puisimu di sepertiga malam tiba, Maka itu hari yang kan ku kenang di sepanjang nafas ini menghirup udara
Kuhangatkan tubuhku dengan minum kopi, Sembari kumenatap gelap di halaman rumah, Tuk berusaha menenangkan hati
Merangkai kata di sepertiga malam terakhir. Di hari Sabtu, 29 Juli 2023.
Jalan hidup yang kadang membuat aku luka, Hingga aku terbawa dalam aroma kesedihan, Sampai nafas ini tak mampu menanggung segala beban kehidupan
Puisi yang dahulu kau tumpuk di jiwaku, Ingin kubaca kembali di sepertiga malam, Kala engkau mengatakan tentang kabar hati yang rindu
Menuju ruang kedamaian, Memenuhi ruang keresahan, Menuju ruang kebahagiaan sejati, Bersama pintu-pintu langit
Menyatu antara duniawi dengan ruh Ilahi, Bersama di keheningan sepertiga malam, Menghirup udara kesucian
Supaya segala beban lepas di segala pikiran dan jiwa, Berganti dengan bunga-bunga di sepertiga malam yang indah
Kala nuranimu kalah oleh nafsu. Akalmu tertimbun hingga tergolek