Di dalam puisi-puisi itu, kamu akan selalu ada, meski waktu mungkin membuat kita berjarak.
Mereka hadir, namun hati mereka entah di mana. Manusia, makhluk paradoks, ada namun tak sepenuhnya ada. Misteri tersembunyi di balik senyum dan tawa.
yang sudah pudar catnya, kerinduan kami adalah debu
Rasa putus asa menghantui pikiran Anjani saat dia merenungkan nasibnya yang suram.
Penguasa Berkuasa Tak merasa berdosa Jauh dari doa Penguasa Bertahta Meningglkn rasa Sesak di dada
Tak sepenuhnya pergi itu berarti berakhir. Tak sejatinya berakhir itu benar-benar hilang.
Hati yang jauh padahal Dia dekat Hanya perlu tunduk dan merendah
Bukan Sepenuhnya Salahmu
Luka telah memilih aku sepenuhnya Hingga, Tiap getar bibir dan kedip matakau
Sudah pagi. Semoga nanti tidak kesiangan untuk merayakan. Harinya Tuhan.
Keadaan alam di pagi hari yang menyiratkan ketenangan, ternyata membawa ke keadaan yang tak sepenuhnya sesuai harapan, asa dan rindu menjadi tertunda.
Artinya, Mochtar hanya melihat manusia indonesia dalam pusaran rezim Orba dan pengikutnya tanpa mengindahkan masih banyaknya manusia yang berkepenting
Sontak aku kaget dibuatnya dengan pernyataan temanku yang satu ini. Pernyataan sebagai pembuka obrolan kami berdua di atas bus kota, saat dalam perjal
Coba renungkan..dan kita akan bersama.. Aku berharap semua tak pernah berakhir Seperti fajar yang selalu menyambut siang layaknya mentari selalu