Bagaimana dua lampu yg tergantung sore itu, bisa menjadi puisi namamu?
Sepasang mata cantik. Hadiah dari Yang Maha Kuasa. Menyirat cinta
Aku ingin bilang “doiku” hanya saja aku ragu dan yang keluar dari mulutku malah “doimu.” Atas nama baik pertemanan, harus rela mengorbankan perasaan
Dia bersyukur masih memiliki kesempatan untuk mencurahkan kasih sayang kepada mas Ran. Walau mungkin waktu hanya tinggal sedikit, beruntung masih ada.
Sepasang mata mengikuti ke mana suara gemuruh berharap masih bisa menyisakan sedikit masa depan
Dalam sekejap, kisah dari orang yang punya mata itu, bersama ingatan-ingatan kesenangan di dalamnya, terputar jelas dalam otak saya.
Hingga akhir menutup mata.Ruangan sunyi usai lirik berakhir. Sepasang mata menatap ratusan pasang mata yang berair. Tiba-tiba terdengar aba-aba: Bubar