Seperti aliran sungai yang tak bisa dihentikan.Namun senyum itu, walau sakit, tetap kau
Jangan pendam senyummu, karena banyak yang merindukannya, Tersenyum itu indah, seperti mentari pagi
Di matamu, kami melihat cahaya, meski dunia berkata tentang batasan
Semoga lelahmu terbayar, dan mimpimu tak hanya angan, tapi nyata kau genggam.
Kupegang doa di tengah gelap gulita Antara pilihan suci atau rindu yang kupendam
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang dimabuk cinta saat pandangan pertama di kala hujan.
Semua keinginan tak mudah direalisasikan, harus melewati perihnya kenyataan meski ada harapan dari hadirnya senyuman
Semoga kita bertemu lagi di bawah langit yang sama, di antara bintang-bintang.
DokpriDi pagi yang tak lagi riangmeja guru itu sunyiKapur di papan tulis diamseperti menunggu tangan yang tak lagi datangPak Guru..Engkau adalah&
Menghangatkan hati yang beku, Memberikan harapan di relung kalbu.
Karena dalam senyum itu, aku menemukan bahagia ...
Dalam kelam malam, senyummu hadir bagai mentari pagi, mengurai kegelapan, menjadi pelita hati, menghadirkan harap di setiap helaan nafas
Biarkan kenangan ini, jadi saksi bisu, dari cinta yang pernah hidup, dan kini abadi dalam lagu.
Di antara para bintang, senyummu bersinar teristimewa, bagai foton yang menerangi jiwa. Senyummu, gravitasi cinta, menarik hati dan kebahagiaan.
Puisi tentang seseorang yang galau. Baca selengkapnya di sini
sudah lama sebeneranya aku mencari jawabannya, setiap waktu aku sisir lika-liku jalan