Bagaimanakah SENO menyuarakan suara jiwa seorang anak tunadaksa melalui karyanya Biola tak Berdawai?
Seno Gumira Ajidarma (SGA) adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang dikenal kepiawaiannya dalam menulis cerpen.
Cinta yang dia titip pada cahaya mentari pagi di hamparan laut, akan tiba di pintu rumah sang gadis segera setelah mentari senja datang
Peringatan Hari Pendidikan Nasional sebagai momentum mengulas historisitas dan mengkritik sistem pendidikan nasional.
Menganalisis Unsur Instrinsik Cerpen "Sepotong Senja Untuk Pacarku" Karya Seno Gumira Ajidarma
Seno Gumira Ajidarma menerobos batasan dengan terus menulis dan berkarya.
Kita bisa mempelajari arti dari sebuah sikap saling menghargai dan toleransi.
Tik tik tik bunyi hujan di atas genting Airnya turun tidak terkira Cobalah tengok dahan dan ranting Pohon dan kebun basah semua. ~ Ibu Sud, Tik Tik Bu
Kisah Dunia Sukab dimulai tahun 1984. "Penari dari Kutai" yang terbit di harian Kompas, 6 Mei 1984 menjadi pembuka kisah Dunia Sukab. Kisah
Kumcer (kumpulan cerpen) berjudul Saksi Mata karya Seno berada di dua dunia, yakni fiksi dan fakta. Pertama, ia dikategorikan sebagai fiksi karena dit
Saya demikian gelisah karena menurut Aminullah, empat cerpen Seno Gumira Ajidarma (SGA) adalah cerpen-cerpen mengenai feminisme yang masih kental deng
Beberapa waktu yang lalu, saya membaca buku berjudul "Drupadi" karya Seno Gumira Ajidarma. Sebenarnya saya kurang suka cerita pewayangan tapi menginga
Entah sejak kapan saya menyukai senja. Senja selalu punya aura magis. Warnanya, suasananya, begitu membuat saya terpukau.Di kampung-kampung menjelang
Sejumlah cerita terangkum manis dan secara tidak langsung merupakan kesaksian sang penulis, Seno Gumira Ajidarma (SGA) berdasarkan kumpulan cerpennya
Seno Gumira Ajidarma- Selanjutnya ditulis SGA, nama yang malang melintang di dunia sastra itu, sebelumnya adalah kuli tinta untuk sejumlah media. Pasc
Kumpulan cerpen “Sepotong Senja untuk pacarku” diterbitkan seperempat abad lalu hingga sekarang masih banyak yang munyukainya. Bahkan ters
Kopi di Pagi Hari dan "Sepotong Senja untuk Pacarku" "Sruput... glek...!" Pagi ini, sembari bersiap untuk berangkat kerja, saya menonton berita d
Kegilaan itu, makin komplit saja, ketika Seno berani menolak penerimaan bergelimang uang dari Ahmad Bakrie Award, sebagai bentuk solidaritas pada korb
Aku menemukan keramaian di jiwa ini saat membaca tulisan-tulisan yang mempermainkan kata-kata hingga air mata ini spontan meleleh. Heran mengapa denga
koleksi pribadi Menulis di ranah maya, kini sangat leluasa. Beragam ide dan bermacam corak tulisan, bertebaran tiap saat. Antara lain, di laman Kompas