Hai rumput, Hari ini akak kuceritakan tentang betapa miskinnya kata kata
Puisi tentang bangun. Pagi indah merangkak lambat Secangkir kopi hangat
Apa itu? Tanya seekor semut pada batuItu hanya manusia, Bukankah ia yang disebut sebagai makhluk sempurna itu?
Deru mesin menggemuruh, Teriakan pekerja Lambaian tangan para kuli, Dan dengkuran manusia, Muncul kembali
Akankah relung ini bisa menerima? Atau malah sebaliknya Mendengung bising bak derung kereta Lurus menginjak apapun didepann
Orang Besar. Seberapa sangar aku? Aku tak tahu. Aku hanya mampu Tersenyum
Dengung Pagi Hari. Panik menyandang. Berita berita soal kenaikan lagi lagi menghangat Untuk dibicarakan
Tuhan Kau mendengarku kan? Aku ingin cerita, Kalo hari ini beberapa orang yang kutemui, Sedang berjalan melewati jalan Mu
Puisi tentang sebuah pemandangan yang lumrah di jalanan pedesaan.
Kemarin aku pulang Rumah usang nan kusam di dalam sana Teronggok sepi tanpa penghuni Karna penghuninya Adalah aku seorang
Puisi tentang sebuah kursi yang selalu menjadi incaran banyak orang
Kepada awan yang senantiasa memayungi bumi Aku ingin bertanya Apa kau tidak lelah? Selalu menggantung sayup diatas sana?
Matahari muncul disamping gunungMenyiratkan hari mulai beranjak lagiSelalu..Bergerak laju, tak kenal jemu. Saatnya memulai langkah hari ini.