Jika sendiri menakutkan, apakah berdua tidak menakutkan? Sama, ternyata menakutkan
Tentang perjalanan menemukan diri yang menjadikan lebih dekat pada pencipta.
Di dalam hening yang merayu. Aku menemukan diri yang sejati
Minum kopi di keramaian pasar ternyata menemukan kesendirian saja. Memang ada cerita tentang kopi, kesendirian itu, tapi juga menemukan diri.
Tinggal namaku diatas batu nisan yang tertulis korban bencana palu.
Aktivitas Ekonomi dan atau Bisnis MU Ternyata Suatu Pengorbanan Bukan Untuk Dirimu Sendiri
Berupaya memaafkan diri atas kesalahannya adalah hal.luar biasa.
Ada rasa di pahitnya kopi. Bukan manis atau asin, tapi rasa pahit itu. Seakan menawar rasa, membawaku bermenung seperti Sartre. Sendiri dan menepi.
Yang sesaat menyisakan goresan Namun lama lama pun terlupakan
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Menyaru, khususnya tentang Menyaru hingga Tak Bisa Berubah Lagi. Semoga bermanfaat.
Perasaan takut berada di dalam rumah saat sendirian adalah hal yang wajar, ada beberapa alasan yang mendasari hal ini.
Yani tetap menemui sunyi, dia tidak lagi merasa sendirian. Di senja kali ini, dia belajar mencari terang dalam gelap sendiri, dengan catatan mimpi.
Hanya kamar gelap yang jadi temanmu. Begitulah caramu mengasihani diri. Bukankah Sang Maha Kuasa sedang mengetuk pintu kamarmu?
sendiri tidak selamanya terasa sepi, kesepian itu urusan hati tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain
Seorang wanita yang sendirian melamun dengan kesepian dan kerahasiaan tersembunyi menyimpan sejuta rahasia yang tidak mungkin terlihat tanpa berucap.
Mendeskripsikan suasana ditinggal istri untuk keperluan dinas
Diantara waktu yang berdetak tanpa jeda dan beberapa berjalan tak semestinya, kiranya kewarasan tumbuh lebih besar
Sedang tinggal bersama di rumah bumi Tapi, ingat diri sendiri saja Tak mau peduli pada sesama Itulah kematian sesungguhnya
Berteman dengan diri, memang sunyi, tapi tidak sepi
"Tulisan ini di tulis atas dasar inspirasi penulis terhadap perempuan asal timur Indonesia yang hidup sebatang kara di negeri orang"