Hari-hari yang tak terlalu puisi buat kawan lama sejak hari ini hingga pagi selanjutnya.
Secarik Kertas Buram SenjaDi bawah sinar senja yang buram,aku menuliskan harapan di atas secarik kertas,membuang bayang-bayang kelam
Hidup dalam Secarik Sajak Hidup ini, mungkin hanyalah secarik kertas,tempat pena mengguratkan rasa yang terpenda
Secarik kertas di atas kopi, ibu sianginya dengan doa dan mantra
Ku lantun secarik kekawin yang bisa bicara
Bingkailah setiap ceritamu pada secarik kertas puisi.
Secarik Kertas Secarik kertas, bertuliskan tinta biru, Kini telah menjadi abu, segala kenangan di dalamnya terhangus
Tulisan ini ku isi dengan goresan tinta yang mewakili isi hati dan rasa yang berbentuk puisi yang terlipat rapi diperuntukkan padamu
Memoar ide malam ini tiba tiba terlintas dalam pikiran
Bagaimana cara menghadapi rasa takut?Berdamai dengan rasa takut bisa menjadi salah satu jalan untuk bisa mengalahkannya. Ajak rasa takut tersebut unt
Secarik kenang, Yang hidup dalam lintasan waktu nan singkat Ditakdirkan tergelincir dalam sua
Ada kah?Mungkin dan bisa jadi Terkadang harapan tak selalu samaKenapa bisa seperti itu?Coba fikirkan! Dikala Logika tak selaras dengan takdi
Sesak menyelimuti palung hati, manakala kuraih secarik kertas dari tangan lemahnya. Degup jantungku berkejaran terengah menerima.Secarik kertas dia se
[caption id="attachment_300445" align="aligncenter" width="500" caption="Doc by:Gobaksodor interactive"][/caption] Bagi saya, pak Dahlan Iskan adal
Sebuah pensil ku ukir Kuruncingkan, kutiup dengan lembut Kusobek secarik kertas dari buku sekolahku Kuusap-usap dan kubentangkan di atas meja