Bagas merupakan pria dewasa yang ganteng, mapan dan paham agama. Dia juga sudah bekerja di salah satu instansi milik pemerintah.
Ada sebuah kemungkinanKeras kepalanya musim suatu pertanda bahwa langit ikut termenung saat tahukau akan pergi dan berlabuh pada sandaran lain yang ke
Seperti biasaAku terjaga di ujung malamTelihat gelap semakin gelap,sesekali kilatan petir menyilaukan mata dan suara nya menggetarkan kacaAir tumpah m
[caption id="attachment_157616" align="aligncenter" width="300" caption="Menatap Masa Depan"][/caption] Entahlah mengapa tiba-tiba dalam benak ini te
" teng...teng...teng...tenggg..... Suara bel sekolah bedentang berkali-kali, waktu telah menunjukan pukul 07.30 wita. Murid-murid sekolah dasar neg
Saat kelas 1 SMA aku bukan siapa-siapa, hanya siswa yang 'kuper' dan agak 'nerd', yang ada dalam aktivitasku sehari-hari hanya belajar, bila jam isti
Wangi pengharum ruangan beraroma lemon menyeruak seketika pintu kamar 104 Hotel Puspita di jalan MayJen Sutoyo kami buka. Di dalamnya terdapat 2 tempa
Sore yang syahdu menyambut dua pasang kaki di pantai glagah, menilam jejak-jejak yang tergurat kenangan silam. Aroma khas seafood menyeruak dari pingg
"tak ada yang abadi, tak ada yang abadi...." Ringtone ponsel menyadarkan aku dari lamunku. "Kak, masih di jalan ya?", Dinda adik angkatku yang
Pagi, kembali berdercit murai-murai mengangkasa, bernyanyian menuju padang savana Aku membayangkannya; terbang memenuhi langit, langit biru, kepak-ke
Senja memanggil, ketika ku lihat kau ditrotoar. Melangkah membawa senyum ku suka. Menyapa debudebu jalan, mengakrabkan dengan deru kota. Tetiba kau t
-suatu sore di lampu merah grogol- "syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah, tetapi jalani hidup ini lakukan yang terbaik..." Penggalan lagu
-saat jam makan siang- Dari kejauhan kudengar langkah high heels, langkah memperdengarkan bahwa sang empunya kaki sedang diliputi rona bahagia, akh
Setelah beranjak dari meja kerja bu Dina dengan wajah sumringah, ku buka dan ku tutup kembali pintu ruangan yang memisahkan antara bos dan anak buah.
Ku ketuk pintu ruangan ibu Dina, lalu terdengar suara dari dalam. Adrenalin ku berpacu, meski ber-AC tak lantas menahan butiran keringatku tak keluar.
Pukul 08.11 aku tiba di kantor, di bilangan hayam wuruk. "Wah telat lagi, si bos pasti gak ngasih ampun.", gumamku. "oiya pak, nih ongkosnya."
Di pagi, ribuan jejak-jejak kaki menjejak di pelataran shelter busway grogol. Berdandan necis, berserubung wangi parfum, rautraut wajah yang agak kesa
[caption id="attachment_256318" align="alignright" width="300" caption="ilustrasi, diunduh dari google"][/caption] “Seandainya aku seperti mereka,