Doa itu, kini, menemuimu dalam puisi yang dikawal lumut dan karat: tanpa toean besar, tanpa noni bergaun putih. Hanya pewaris yang menyimpan kabut
Menutup mata mengeja mimpi. Selayak senja melebur diri Di ujung hari,di balik punggung gunung Ia yang tak kunjung letih,menggaris langit Mengita