Sebagai seorang anak, kita harus taat kepada orang tua. Tidak boleh bohong karena bisa membahayakan diri kita sendiri atau bahkan orang lain.
Pohon kersen yang berbuah. Sumber gambar: bobo.grid.idCernak. Tangisan Pilu Pohon KersenPagi hari nan sejuk, angin membuai para embun yang menggantung
Embun adalah anak semata wayang pasutri kurang mampu. Dia murid kelas empat dan mengenyam pendidikan di sebuah SD elite
Bu Ani, guruku yang istimewa. Dia lebih dari sekedar guru. Dia seperti ibu kedua bagiku. Aku sayang sekali padanya.
Grasea menemukan surat berisi teror bahwa penulisnya akan membakar sekolah. Guru-guru heboh. Siapa penulisnya? Sungguh-sungguhkah ancaman itu?
"Tadi ada, Bu. Sepertinya lagi ke kamar mandi," Edo, teman sebangku Rinaldi memberikan penjelasan.
"Anak-anak, apakah semua sudah siap?" tanya Pak Toto dengan semangat. Tangan kanannya diangkat tinggi sambil memegang lonceng negeri peri.
Sebuah cerita pendek tentang persahabatan, kejujuran, dan keikhlasan yang dialami dua anak sekolah dasar
Aku menyesal menumpahkan segala kesalahan di surat itu. Rasanya ingin mengambil lagi suratku, meremasnya lalu membuangnya ke tempat sampah.
Setiap bertemu Pak De, baik di dalam ruang kelas saat belajar, maupun di luar kelas dalam aktifitas apapun, selalu ada ilmu dan pengetahuan baru
Di ruang kelas penuh mimpi, Sang Penjaga hadir. Mengubah keraguan jadi harapan, menginspirasi jiwa muda untuk melangkah lebih jauh menuju masa depan.
Ketika hujan deras mengguyur SMA Negeri 5, Gara tak menyangka absennya Pak Karman, guru Matematika yang selalu bersemangat, akan menjadi awal dari seb
Ada anak baru di sekolah Raya namanya Jefri. Namun Jefri sangat usil dan suka menganggu teman. Apa
“Kalian ini ada apa? Sebelum istirahat kalian baik-baik saja!” tegur bu Risma dilanjutkan dengan nasehat-nasehat. Para murid terdiam menunduk.
Aku tak mau hidup miskin karena tak punya pekerjaan yang layak. Tidak seperti Bapak yang jadi kuli di ladang tebu.
Cerita tentang guru yang inspiratif , naskah lomba cerpen anak
Tidak lama sesi marah-marah ala Pak Endang itu berakhir dengan ucapan permintaan maaf beliau yang telah salah bertindak.
Tentang trauma seorang anak dan ketulusan juga pengabdian seorang guru yang membawa perubahan baik untuk murid-muridnya.
Seorang anak kecil membolos sekolah, pergi berkelana ke hutan, berbicang dengan hewan-hewan, akhirnya masuk perangkap tipu daya buaya.
Dia menyebarkan brosur-brosur untuk menabung jelantah. Tidak hanya ke UKM dan sekolah-sekolah, dia bahkan berani mengajak ibu-ibu PKK untuk ikut...