Namun bisa jadi seperti yang sudah-sudah, Awan akan terbang. Mengambang, pergi ke seluruh dunia tanpa jeda, dan membiarkanku lelah berharap.
Pesan singkat di ponsel itu kubaca dengan perasaan tidak percaya.
Malam itu, hujan turun deras, membasahi jalanan dan menciptakan tirai air yang menutupi pemandangan luar rumah tua di pinggir hutan.
Ini adalah kisah cinta pertamaku, si ikan hias kecil yang mendambakan seekor burung parkit.
Kisah cinta pertama perempuan kampung bernama Parti yang merupakan anak seorang penderes.
Dengan kenangan yang terpatri dalam kalbu, Nayla terus melangkah maju. Nayla meyakini satu hal yang pasti, akan ada pertemuan kembali.
Bagaimana caramu menemukan cinta pertama? Bagaimana ujungnya? Putus atau terus?
Dengan hati berdebar, Bu Rizki membuka amplop itu. Didalamnya, terlipat rapi selembar kertas berisi tulisan tangan yang indah. Isinya membuat Bu Rizki
Ayo, ikuti jejak duniaku! Atau aku akan memaksamu.
Cinta adalah penyatuan dua hati anak manusia dan tergores indah seiring dengan perjalanan waktu
Desain TiSu Ada betina terseduh di cangkir kopiku sore itu. Samar terlihat wajah terbungkus kulit kuning sederhana. Wajah yang tak secantik Irish
Bandul jam di dalam ruangan masih terus bergerak, berayun, dan tidak pernah berhenti.
Cinta yang menjadi suatu yang sakral dan tidak bisa sekadar diucapkan oleh Wira. Cinta pertamanya kandas karena tak berani mengungkapkan.
Sebuah cerpen tentang kenangan dari cinta pertama.
Kisah Cinta Pertama Lewat Pandangan Pertama dalam Medium Museum Fatahillah
Meski dengan segala keterbatasan, pak guru Supan dan bu guru Titis menikah dalam sebuah upacara yang cukup meriah namun penuh kebahagiaan.
Lelaki muda itu meninggalkan rumahku dengan tertunduk lesu.
Tak lama, lampu ruangan padam berganti dengan cahaya temaram. Bibir dua insan mengembang di bawah selimut, bersama peluh dan lenguh. Lalu, lelap.
Malam itu, langit Jakarta begitu cerah. Bintang-bintang terlihat bersinar lebih