" Kota Nusantara: Pusat Peradaban Dunia Tahun 2100 "
aku hanya bisa terus berjalan, meski langkahku selalu menjerumuskan diriku
Aku sudah merapal mantra-mantra. Kuharap akan muncul bidadari atau mungkin naga sang penunggu bukit ini.
Aku sadar, kesaktian yang dimiliki kakek memang luar biasa, tapi kebebasan jiwaku jauh lebih berharga
Lalu, Barman memilih tidur dengan bantal barunya.
Aku meletakkan pena dan menatap surat itu. Mungkin ini akan menjadi akhir dari segalanya, atau mungkin awal dari sesuatu yang baru.
Saya memahami bahwa hidup adalah tentang perjalanan, dan setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri.
Laki-laki itu, yang rutin memarkirkan motor bututnya di bawah pohon delima, akhir-akhir ini tiba dengan terlambat.
Cerita ini mengajarkan bahwa cinta tidak selalu berakhir seperti yang kita harapkan,...
Kisah ini mengajarkan bahwa cinta tidak selalu berjalan sesuai rencana. Kadang-kadang, kita harus membuat keputusan yang sulit dan menyakitkan
"kedamaian sebenarnya ada di dalam diri, menunggu untuk ditemukan "
Hans tahu bahwa masa depan masih panjang dan penuh dengan tantangan. Namun, dengan persahabatan yang kuat dan dukungan dari orang-orang terdekat
Permainan usang itu sengaja dimainkan Nenek untuk membawa sang gadis menemui saudara kembarnya, seorang penjaga dunia budaya yang dilupakan.
Udara berganti tiap tengah malam. Bukan lagi sejuk, melainkan dingin menusuk.
Orang tua harus peka terhadap keadaan putra-putrinya. Jangan sampai semangat belajar anjlok gegara perundungan di sekolah. Penting menyelamatkan jiwa
Persahabatan dan saling menghormati adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai
Setiap hari adalah pelajaran baru, dan mereka tahu bahwa dengan dukungan satu sama lain, mereka bisa menghadapi apa pun yang datang
Semua kata-kata indah tentang puisi telah berubah menjadi nyanyian cinta yang mendayu-dayu di telinga Yuni. Ah, Pak Andi, pesonamu memang memabukkan.
" Cinta Yang Tak Terjangkau dalam Hayalan "