(SEBELUMNYA....) Di dalam sebuah bilik gelap, seorang tambun melemparkan asbak hingga abu rokok bertebaran di lantai. Dua pengawalnya memungut ketika
(SEBELUMNYA....) Kapolda Bali tersenyum setelah menghela napas lega. Anak buahnya telah melaksanakan tugas dan rencana dengan baik, meski tak sempurn
(SEBELUMNYA....) Pemandangan itu sungguh tidak mengenakkan di kamera. Beberapa wartawan yang meliput ikut-ikutan kaget. Mereka memastikan daya batera
(SEBELUMNYA....) Matius kebingungan. “Ardi, Satria. Syukurlah kalian di sini,” Cintya menyambut lega. “Syukur katamu? Kamu pengkhianat sampai kapan
(SEBELUMNYA....) “Sudahlah. Aku lagi sibuk. Cepat kemari.” Telepon ditutup. Ardi kebingungan namun naluri membimbingnya untuk mengejar sahabatnya. S
(SEBELUMNYA....) Satria berlari sekencang mungkin. Map itu terselip di bawah ketiaknya. Tasnya terguncang-guncang saat langkahnya bergantian menapaki
(SEBELUMNYA....) Perbincangan itu sedikit banyak terdengar ke telinga menteri yang meringkuk terduduk di balik mobil. Tejo mengerlingkan mata padany
(SEBELUMNYA....) Di Jakarta... Ruangan kerja di rumah dinas tetap ditata seperti suasana kantor di gedung ber-lift. Dua lukisan gaya Bali dan Italia
(SEBELUMNYA...) Pistol diturunkan. Rojer menggeleng mendengar jawaban rekannya itu. “Ardi, kau pergilah,” kata Satria. “Museum Bali? Di mana?” kata
(SEBELUMNYA....) Satria tersenyum-senyum meledek sahabatnya itu. Masalah cekcok sepasang kekasih baginya adalah kekayaan pengalaman persahabatan yang
(SEBELUMNYA....) “Aku mengerti.” Ardi mencoba menyampaikan simpatinya. “Tidak. Kau tidak mengerti.” Lalu mereka semua diam. Suara gemerisik dari de
(SEBELUMNYA....) “Memang benar.” Ardi mendengar kata itu sembari menundukkan kepalanya mengikuti gravitasi ringan, sebelum akhirnya kembali tegak me
(SEBELUMNYA....) Matius menyela dengan menyuruh orang tua itu tenang. Ia meniupkan udara melalui kedua rongga mulutnya seperti berdesis, lalu telunju
(SEBELUMNYA....) “Pak, Anda harus melihat ini.” Petugas NTMC Polri di pusat pengamatan lalu lintas Jakarta memanggil atasannya, menunjukkan perubaha
(SEBELUMNYA....) Ardi terkejut, ia terhentak ketika matanya hampir terkatup diserang kantuk. Bagian pahanya bergetar. Telepon genggamnya yang berbuny
(SEBELUMNYA....) Di Mapolda Bali, pemimpin tertinggi wilayah itu telah kembali ke ruangannya. Ia melirik jam dan mendapati waktu menunjukkan pukul 05
(SEBELUMNYA....) Polisi kehilangan jejak. Jalan di depan mereka kosong. Tak ada tanda-tanda kemana mobil sedan perak yang membawa menteri itu kabur.
(SEBELUMNYA....) Matius terkekeh. “Mati? Bukankah dari tiga hari lalu Anda sudah dianggap mati? Keluarga dan publik mencari Anda, mereka merindukan A
(SEBELUMNYA....) Jalil melepaskan pegangan Obey pada lengannya. “Matius, tolong kau hentikan saja ini. Polisi sudah mengarah kemari, mungkin akan tib
(SEBELUMNYA....) Setelah mereka diam sejenak, akhirnya perwira tertinggi berpangkat jenderal itu bangkit dari duduknya. Kursi berkaki aluminium sempa