Humor dalam cerita ini terutama berasal dari karakterisasi yang berlebihan, situasi yang absurd, dan gaya bercerita yang khas dari Mark Twain.
Karikatur ini menggambarkan dengan cerdas dan satir bagaimana dunia kerja modern bisa terasa sangat membatasi dan mengurung.
Sebuah puisi satir mengenai pajak dan korupsi
Seperti berita viral yang belakangan marak menghiasi wajah media online.
Artikel ini membahas soal satir politik dalam konteks perhelatan Pemilu 2024
Aku masih saja diam seribu basa coba mencerna apa maunya yang kuasa
Dendang Sang Pecundang Aku dengan Pantai dan Langit Kita bertiga membiru Melebam dan kusam
Saking aku tertarik dengan kalimat yang terbubuh di sebuah spanduk, aku rela untuk berhenti sejenak.
Siapa bilang proyek ibu kota baru itu serius & membosankan? Yuk, kita lihat sisi lucu dan humanisnya dalam artikel ini. Tersenyumlah maka kau bahagia.
Apa yang buat Sambo meledak seperti Ang Ribet? Marah, marah, dan tentu saja marah! Apa kata Ang Ribet tentang marah?
Pompa rusak, Ganjar bisa sampai rumah pompa, teknisi menunggu banjir surut. Logika seolah-olah benar, Nasrudin Hoja menulis satir keren, identik
Omed menemukan koran dan membaca sebuah berita tentang mobil listrik
Membuka tabir kepalsuan akan peristiwaBercerita pada kebenaran suatu fakta
Monyet membisikkan sebaris kalimat ke telinga babi, Babi mendengus tanda mengerti
Hiruk pikuk politik mulai menyeruak seiring dengan makin santernya kabar tentang para bakal calon presiden
FiksiMini, menulis kisah pendek yang mungkin bermakna atau bahkan tidak ada artinya. Kamu bisa melihatnya dari beragam sudut pandang
![[Resensi] Mengintip Masa Lalu Kurt Vonnegut Melalui Buaian Kucing](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2022/05/22/pexels-anel-rossouw-2558605-6289d8da15834763825d9c62.jpg?t=o&v=410&x=225)
Novel satir ini menggelitik sejak halaman pertama. Olok-olok Vonnegut bukan hanya membikin kita tertawa, tapi membuat kita merenung agak lama.
Sama seperti kau yang tengah berkembangtumbuh, aku sedikit lelah, mungkin karena terlalu berambisi terkenal dan mendapat aplaus,
Kita seringkali terbuai dengan jargon “seni itu bebas”, tanpa melihat faktanya dan apa saja yang ada di baliknya.
Panitia acara masih lebih tahu uang yang mereka kejar akan jadi produk akhir apa dibandingkan kita, pembayar pajak.
