Aku menyaksikan Cornelis Speelman bertemu Sultan Hasanuddin di benteng ini, tercatatlah perjanjian Bongaya
Kita seperti ingin saling berjauhan Selalu mengedepankan perbedaan Seakan-akan tidak ada lagi tempat Di dunia ini, bagi mereka yang berbeda
Siapapun akunya Siapapun kamunya Dalam persamaan kita Dalam perbedaan kita Tentang pilihan kita Tentang pendirian kita Asalkan saling jaga diri
meikarta di sanalah kau ringkas janji(mu) menyantap lahap setiap kenang dan kalam rindu
Seharusnya saling merangkul Seharusnya saling memahami Tapi, hal itu terkadang sekedar kata-kata mutiara
Jika angan tlah terbiaskan Kata-kata penuh makna sarat misteri Dan saat bias-bias semu membayangi langkah kakimu
Kita kaya dan beragam. Banyak hal yang bisa dipelajari
menanti bualan seakan janji sehidup sematidi kamar sunyinya akalberbaring dengan segala wajah: ayah, ibu, adik-adik, dan kakek nenek
Di bawah langit yang sama kita berdiri, Berjalan di atas bumi yang sama
Dalam genggaman waktu yang mengalir, Terhampar lukisan kehidupan yang indah.
Dalam keberagaman yang mempesona. Kita lihat dunia, seperti kaleidoskop berwarna.
Tulisan ini bukan tentang remaja yang tengah terjebak di suatu masalah rumit yang disebut 'cinta'
Di hutan kehidupan yang rimbun, Berjejer pohon dengan akar yang berbeda.
Entah dari mana asalnya air terjun itu. Ia tak pernah berhenti mengalir, mengairi desa dan kota
Lanjutan "Temannya teman Re." Apa harus kujadikan itu sebagai alibiku?
Memastikan Hujan Pagi di Kota MHari ini tak mendung, ia langsung hujan, anak-anak berlarian, di taman dan di lorong-lorong jalanan
Di lembah hati, sungai damai mengalir, membawa pesan cinta, menyatu dalam keberagaman.
Boruto resmi menjadi calon wakil presiden di negeri Konoha. Kehadiran Boruto di percaturan politik negeri konoha memang menarik sekali.
Puisi tentang hujan pagi. Rintik itu perlahan memasuki selimut pagiku