Untuk mu dek silaBagaimana mungkin bumi yang hijau kau biarkan gersang tandus dihujani mesin mesin produksiBagaimana mungkin rong rong banjir bandang
Jika boleh aku menjawab,Dulu adalah indahUdara sejuk nan hijauSenyuman jujur disepanjang pertemuanHiruk pikuk hanya sekedar jangkrik dan katakKini ala
"Berdirilah disitu, bungkukkan punggungmu, ulurkan tanganmu dengan hati hati agar orang lain melihatmu begitu lemah dan mengasihimu dengan selembar ru
Gradasi langit dalam kloset sepotong roti dari bulan, mama mati di bunuh televisi, papa sakit terlalu banyak makan malam. Tuhan, apa kabarmu?""Dari la
Aku rela menunggu hujan hingga jam melewati batas batas sisi sang waktu, tapi juga ia tak kunjung turun. Aku mengiba hingga urat nadi leherku terasa t
Mari kuarak tubuhmu berkeliling alun alun kota lalu menuju bukit yang jalurnya terjal, penuh bebatuan karang, tanahnya tandus, yang sebiji bunga kaktu
JinggaSore kala mentari mengepakkan sayap menuju ufuk barat, aku mendengar untaian dendang nada menyayat sukma - samar samar pelan menghilang di antar
What's the human?O gubahan hidup, ijinkan aq menghujanimu dengan seribu satu syair puisi satir dari gambar lukis berjuta kisah realis yang disepuh sep
Dengan adanya kritik pada karya fiksi di Kompasiana ini oleh beberapa penulis adalah hal yang sangat menggairahkan menurut saya, biar dikatakan hanya
Sebenarnya bukan hanya di Kompasiana, tapi di seluruh komunitas masyarakat kita saat ini sastra tidak mendapat tempat semestinya. Jika sastra merupak