Pernikahan keduanya memberikan energi baru pada hubungan Sari dan Rama.
Misteri Ilahi tak dapat ku ungkapLurus ataukah penuh tikungan tajam yang kan menjadi jalanku
Mereka datang lagi, memberi warna warni kalender di rumah, memang sekali lima tahun mereka kembali, dengan rupa-rupa janji.
Di ujung barat, senja mulai merona Warna jingga menyebar di angkasa
Jaringan naik-turun terus geram hati ini. Bapak tak kunjung datang, aduh mak! Kakak tak kuat.
Cerita kita sudah menemui tamatnya, tetapi cintaku padamu tak akan pernah tamat.
Lanjutan dari "Rumah Tua Nomor 3." Keluargaku hanya Re.
Kini, aku sudah berdiri di depan pintu ruang tamu rumah Kakek dan Nenek
Kukira hidup ini memang hanya tentang hitam dan putih. Hari demi hari kujalani dengan abu-abu
Cerbung tentang aku dan dia, dia sering menyebut dirinya sebagai sang pemburu. Hari ini kita bertemu lagi ditempat yang familiar
Euphoria duniawi di jaman kekinian sungguh tak dapat terbantahkan oleh akal maupun pikiran nyata. Kesenangan akan nikmat duniawi tak bisa kita hindari
Selama matahari masih bersinarSelama kami masih kokoh berdiriMewarisi tekad para pendahuluDemi meraih kebebasan sejatiLihat, sejarah yang kami ciptaka
Aku jatuh cinta, lagi dan lagi, pada orang yang sama.
Saat itu aku dan teman kamarku memiliki masalah pertemanan dengan teman kamarku sendiri. Semenjak saat itu ia sering menyendiri. Pulang malam.
Rina adalah teman sekelasku. Ia sering kali tidak masuk sekolah karena penyakit yang di deritanya.
Aku mengejar waktu Menjalani hari tanpa renjana Hidup ini begitu hampa
Lanjutan "Suatu Malam di Rumah Ibuku." Rumah tua tempat Re tinggal. Yang menyimpan berjuta rahasia di dalamnya.
Saatnya kita menyimpan kisah -kisah kemarau di dalam lemari, di sini banyak debu, banyak luka.
Berbahagialah dirikuHari yang dinanti telah tib,a, Membawa kebahagiaan bagi para pendengarnya