Jalanan yang tak lagi berdebuMembawa angin segar senantiasaMembelai cinta kehidupanMenguatkan hati tuk tepati janji
Malam ini mengajarkan kita kepada kenangan, memang sudah lama tersimpan, hanya saja ia terlalu rapi untuk diacak-acak.
Hutan, hujan, dan Bapak. Kekei sedang sial di dalam hutan kali ini.
Sejak kapan dalam diri ini tak bertuhan sejak diri ini berlayar dengan jiwa hampa
Sepenggal kisah lampau tentang Kiki dan Bapak, Nelayan yang mungkin menjadi nelayan paling bahagia saat itu.
Lelaki yang kau sebut masa lalumu kini ia hadir kembali, bahagiakah hatimu,
Tiba-tiba dipilih oleh guru untuk mengikuti lomba karya ilmiah, apakah aku bisa menjalaninya?
SuaraMu memanggilku saat magrib tiba. Sembahku akan segala nikmatMu
Angin musim penghujung satu persatu huruf berjatuhan
Awal mula petualangan Bintang Utara (bukan kisah melankolis).
Puisi dalam rangka memperingati bulan bahasa & sastra
Dan Papa telah mengajarkan untuk menyimpan energi yang tak diperlukan. Hidup serba cukup, dan selalu mensyukuri nikmat.
lekas-lekas aku ke dapur untuk menghibur kompordan menyanyikan lagu lawas"... diobok-obok airnya diobok-obokada ikannya lagi pada bobok ...."
Saat-saat Tumambong membungkus lutut dengan perca keraguanadakah doa yang membawa maut?yang dibentur-benturkan ingatan
Semilir angin mammiri, menuntun anak cucu daeng Ramang mengirup aroma laut, sudah lama pantai itu tertimbun, kini jadi kota baru
Langit di atas kota Gaza, langit merah saga milik Palestina.
Kami dipercaya berbagai kalangan.Baik atas, tengah maupun bawah.Hingga kebanyakan mengira, kami akan bertahan hingga kiamat. Kami menawarkan
Terendap lara hati Asa dan doa slalu kupanjatkan padaMU Di dalam benakku kau slalu bertahta Engkau sangat berarti
Jalan yang tak sempurna tak dapat kuhindariTentangmu tentangku adalah bukan sebuah pilihanMencoba berjalan dari keterhinaan dan keterpurukan