Bayanganmu terus menempel di ingatanku, bak perangko yang dilapisi steples hitam.
Tarian jemari melantunkan melodi riuh di derasnya hujan.
Membaca novel "Jalan Tak Ada Ujung" karya Mochtar Lubis memberikan banyak manfaat bagi Mahasiswa.
Di tanah awal kita bukan mata bila sempat kan kunjungi jua ruang belajar serta kumuh gedung
Puisi ini layak untuk dibacakan ketika peringatan 17 Agustus dan hari-hari besar nasional lainnya.
Review Mendalam Cerpen "Ketika Laut Marah" Karya Widya Suwarna dengan Pendekatan Antropologi Sastra
Terlepas kontroversi penolakan nama Angkatan 66 oleh Satyagraha Hoerip dan Ratmat Djoko Pradopo, Taufiq Ismail diakui eksistensinya sebagai penyair.
Benar adanya, pikirku masih terpaku di sebuah jalan hingga kusadar semuanya lamban, melamban
Seorang anak dengan seutas harapan terus mendamba
Untuk kau, antar malam dan ikhlas. Dengarlah, puisi penyair idolaku Sapardi; ia akan mengantarmu, entah kemana kau berlabuh.
Menjelajahi Ruang Lingkup Cerita Rakyat serta relvansi di era modern dari jurnal internasional
Semisal bunga tak lagi mekar, layu, apalagi di ambil orang
taman pengobatan - Bian adalah seorang anak kota berusia 15 tahun
Pisau tak diasah, pisau jadi payahLogika tak diasah, logika jadi parahIman tak diasah, iman jadi lemah
Kugemburkan tanah ladangkuKupilih benih-benih terbaik untuk ditanam di situBerapa banyak yang tumbuh terpulang kepadaMu
Tiba masa tamsil dan metafora terkepungOleh kesantunan dan tata tertib panggungBagaikan kata dalam tempurung
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam melakukan wirausaha bahasa dan sastra bagi mahasiswa era digital