Setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Daah, sampai jumpa semua! Clary balik dulu yaa.
Santri memiliki cita-cita tinggi untuk menjadi penerus dan pemimpin bangsa, serta menjaga agama dan syariatnya.
Clary akan meninggalkan ponpes ini. Jujur saja, Clary tak rela. Terlalu banyak kenangan yang harus ditinggalkan.
Note: Karya ini hanyalah karangan semata
Dididik terlalu lama. Tak mengubah apapun. Jangan salahkan kami.
Perasaan dan harapan santri yang akan meninggalkan pondok pesantren dan menghadapi dunia baru.
Note: karya ini hanyalah karangan semata
Ciee, ada yang sok galau nih, yee. Jangan diganggu ya teman-teman, Clary lagi kesambet. Nanti kalap.
Hari Santri Tahun ini begitu meriah Dirayakan bersama-sama Di pesantren-pesantren Termasuk di Kompasiana
Siapa yang tak ingin diberi gaji? Tentu saja setiap hari ahad. Tetap menjadi mimpi untuk berhaji. Tak disangka terwujud, menjadi suhad.
Hari senin pun tiba. Saat hari senin, aku ada kegiatan upacara lagi. Bedanya, ini kegiatan upacara sekolah. Hari ini aku pulang sekitar jam tiga kuran
Note: Semua ini hanyalah karangan penulis
Tiba-tiba saat Kyai dan Edward sedang berbicara wakil ketua organisasi mengucek matanya dan para pasukan organisasi itu menodongkan senjatanya
Pokoknya, menjadi santri itu tidak mudah dan tidak sulit.
Tapi ia --si anak santri-- masih sibuk mengantre rapalan ayat-ayat Tuhan. Ia lalui pagi dengan segala harap ibu bapak, yang merekat-rekat di sana sini
Maghrib itu sebelumnya sore. Harusnya buka puasa dengan bakso
Kami mendapat satu teman kamar lagi, namanya Zara.
Andai aku dulunya santri. Banyak cerita yang bisa didapatkan
Seorang pemuda berdiri diatas puing-puing reruntuhan.