Puisi mengenai pesan kepada anak-anak agar menikmati usianya dan berperilakulah semestinya anak-anak, karena fase ini tidak akan terulang dua kali
Puisi ini ditujukan untuk para tokoh utama yang sedang dilanda tekanan akibat pilihan hidup
Tahun ini segera berlalu. Hari-hari perayaan segera berganti
Entah sampai kapan hatiku membatu, katamu tanpa ragu, lalu aku merayumu, sebab aku sendiri tak tahu
Aku teringat nyanyian nenek setiap awal malam di musim kemarau. Suaranya parau meninabobokan anak cucunya dengan mendongeng.
Perlu diberi semangat, Agar mereka kembali bergelora
Menerapkan seni dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari dapat memberikan berbagai manfaat yang luar biasa bagi perkembangan mereka.
Artikel ini membahas perlindungan terhadap anak-anak di dunia maya, serta upaya-upaya untuk menghadapi ancaman dan memaksimalkan potensinya.
[Puisi] Titian Harapan: Masa Depan Cerah Anak-anak Indonesia
Di bawah langit biru nan merona, menggapai awan putih yang melayang
Di dunia warna-warni, mereka berdiri teguh, Suara anak bangsa, berkobar-kobar, penuh semangat yang tulus.
Aku meyakini bahwa persahabatan itu adalah kepercayaan, percaya bahwa itu ada karena untuk saling mengisi bukan saling mengintai
Di bawah langit Indonesia yang megah, Seruan anak negeri bergema merdu,
Sepertinya kau juga butuh hujan seperti jalan raya, atau embun saja untuk mendinginkan ubunmu Ming.
Dengan sapuan pena, dan kuas berwarna, Mereka berkreasi, jiwa membara
Di langit biru berkilauan cahaya, Berkumpul bintang, di sana berdiam
Hai kawanku, sangat senang bertemu dengan kalian. Ungkapan ini tidaklah banyak, dan enjoy ::)
Di langit ceria, langkah cemerlang terbentang, Perjalanan anak bangsa tak terbatas
Di negeri ini, di bawah langit biru, Anak-anak berdiri teguh dan bersemangat
Mereka sekuntum bunga yang merekah, Gemilang Indonesia, mereka lah harapannya.