Cinta dan rahasia memang menuai konflik. Keduanya saling bertatap dan berguling di hati Kata mereka, hanya dengan satu ucapan saja
Anak manis menjadi anak garam karena digenggam Terlintas ujarnya kata enggan, manifestasi negatif dari segan
Jadilah kuat dan transparan. Benar-benar jujur berkata memantulkan jiwa. Apa yang terlihat tergantung mata. Matahari atau matakaki
Keras suaranya menggambarkan sakitnya terkena. Bermacam suara dapat dibuatnya
Awan tak pernah meninggalkan langit. Begitu juga basah yang berkaitan dengan air. Seperti burung dipasangkan dengan merdu
Berikanlah nyawa jika tidak ingin ditukar, bisa saja orang yang kau cinta, atau dirimu sahaja. Katakanlah bahwa kau sudah sedia.
Berikanlah daging itu ke tempatnya, bersama para peminang daging lainnya. Bagaimana yang tidak suka daging?
Terikat dengan martabat sangat kuat. Sekali menjadi haruskah diampuni?
Kecil bukan berarti tidak ada. Engkau pasti pernah merasakan cibiran tetangga
Ungkapan apa yang paling cocok untuk mendeskripsikan waktu pagi, menurut rekan Kompasianer? Kalau saya awal dari semua perjalanan.
Orang bisa membaca karena dimulai dengan kata. Didengar dengan gelisah sampai lancar aksara. Majulah bangsa punya bendera, ketika buku sudah sebaya.
Ada saja cara untuk menentang api, entah bermain petasan atau mencari mati. Indahnya api padahal bisa dilihat dengan mata sendiri.
Langkah menyerupai pena yang terus menyisir kertas. Bergerak dari hulu kanan lalu kiri, tiada henti. Sesekali melirik ke atas tanda mandiri.
Bak suara air laut yang menjadi ombak, suaranya merdu tetap semerbak. Tenang rasanya memandu cerita, seperti para sunan yang mengajarkan ilmu agama
Setiap hari kupandang dirimu dengan cinta. Kapan datangnya aku sudah lupa. Kehadiranmu bagaikan surga, yang menapak tilas di hati duka.
Nada bisa disebut teman yang setia, selalu memutarkan suara dengan sepenuh hati, tidak pernah berencana.
Hening sunyi hati ini merasakan tujuan yang tak pasti. Ku tak melihat adanya diri ini di senja ataupun petang hari. Gelap harusnya menjadi selimutku.
Hanya di situ dipandangi dan dilewati. Manusia hanya bisa mengagumi. Jika pernah terpikir siapa pemilik ini, pastilah Tuhan sang maha memiliki.