Gerah, ya aku gerahHidup yang baik telah dijarahBumi penuh kotoran para serakah
Berpikirlah panjangSebelum keterusanMemanjakan keinginan
Mestinya engkau bersedih hatiHidupmu baik-baik, tak pernah diujiTak cukup bekal ke tempat tinggi
PropagandaStandar gandaHuru-haraPetaka
Selalu dimulainya percakapan dengan:Apakah aku masih diperlukan?Aku tak tahu masa silam manakah geranganYang telah melubanginya begitu dalam
Dari luka yang samakautulis sajak begitu banyaknyatapi kaubilang senantiasa: aku bahagia
Begitu mudah diri dibikin limbungHanya oleh sebaris mendungYang tiba-tiba pamit ke balik gunung
Bahwa siapa itu pemenang sejatiIalah siapa yang pandai menahan diriSungguh telah kita pahami, tapi:Kita tak peduli
Seperti yang dipuisikan oleh semestaAkan selalu ada yang merasaBahwa mungkin lebih baik ia tak pernah ada
Seperti yang telah ditulis dalam ceritaSelalu ada yang jatuh cintaKepada dirinya yang telah tiada
Satu per satu kawanku pergiMungkin aku pun sebentar lagiSemoga tak ada yang berat disesali
Cinta adalah perkaraYang tak kita kuasai sepenuhnyaMungkin itu sebabnya kitaKadang bertengkar soal bahagia
Terlalu banyak yang dikejarMalah jadinya buyar dan ganarHidup terjepit menggelalar
Terus berzikir ia: tak baik berputus asaTerus berkeras ia menjaga kewarasannya: Kan, baru saja aku berhenti kerjaToh sebentar lagi matahari terjaga
Pada mesin-mesin pencari Orang-orang mencari diri sendiri Yang telah lama tak mereka kenali
Aku mendengar senja berpamitanKepada kenangan-kenanganYang menolak untuk dilupakan:Semua berakhir di sini, Tuan.
Hidup ialah soal apa yang kita biarkan Dan apa yang kita binasakan
Tersedak aku oleh satu persoalanIalah cinta yang belum jadi alasanUntuk aku pergi sembahyang
Kini aku bertanya-tanyaKe manakah perginya rahasiaYang dulu membahagiakan kita?
Menjadi sendiri adalah tujuanMenghilang dari obrolanAdalah takdir setiap orang