Unsur Bahasa, Sastra dan Politik pada salah saru karya sastra puisi yang di ciptakan oleh Chairil Anwar "Krawang-Bekasi"
Terikat dengan martabat sangat kuat. Sekali menjadi haruskah diampuni?
Kembali menuju Ilahi Rabbi, menelaah proses takdir dalam cermin diri
kau duduk termenung sambil bersenandung, menggoreskan pena yang mulai tumpul
Oleh bahasa Tuhan kau hendak petik bulan?. Di ujung gerimis kau pula patahkan tulang? Maka, mengemislah seketika api pada ombak, padamu, dan pada