Kadang-kadang, tertawa adalah cara terbaik untuk mengungkapkan ketidakadilan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
Sarkas dan satire merupkan 2 jenis majas yang sering dimaknai keliru.
Kritik terhadap demokrasi. Demokrasi memberi ilusi bahwa rakyat memiliki kekuasaan, padahal sebenarnya hanya memilih ilusi
Sebuah renungan sarkastis tentang ketidakadilan, kepalsuan, dan kebutuhan akan Tuhan di tengah dunia yang penuh kekurangan.
Ayo bercandanya itu ada batasnya jangan lupa untuk melihat kondisi orang lain pula, semoga dengan teks anekdot ini dapat menghibur dan memberikan pesn
Dari kemarin saya kerap medapat ocehan dari banyak warga terkait adanya suap, rasuah, dan nepotisme bahkan parahnya sampai ke Istana.
Puisi pantun mbelingku hari ke-49 untuk event Opera Pantun 60 Hari Berpantun Pimedia, semoga suka dan selamat membaca.
Untuk siapa saja yang merasa ini dirinya. Semoga bukan Anda.
Penulis itu, tak perlu kusebut namanya. Tulisannya sangat menakjubkan sekali.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia bahasa sarkasme
Manusia-manusia baik nan alim bin religius dan rohani bertebaran di mana-mana. Tapi tunggu dulu, asli alim atau kawe alim, 'tuh?
Banyak yang beranggapan korupsi itu tindakan yang gak baik. Padahal itu asik loh
Saya menulis hingga jari keriting dan mata berair tapi Anda gak pernah singgah baca. Ter-la-lu!
Di desa Timur, ada empat orang yang jenaka.Mereka suka melawak di tongkrongan,setiap kata yang dikeluarkan pasti menghasilkan tawadan seluruh desa ber
Di tengah tampuk negara yang dikuasai oleh para penguasa yang sibuk memikirkan dirinya sendiri, seorang anak laki-laki yang baru berusia tujuh tahun m
indozone.id /istSeakan tak pernah habis stok polemik yang berlangsung di negeri berjulukan tanah surga ini. Alamnya kaya dan cukup bisa menghidupi pen
Penutup tubuh melekat kian indah. Harganya berkali-kali lipat dari uang receh yang biasa digunakan bersedekah. Kamera jernih dari spesifikasi gadget t
Sebelumnya penulis mengucapkan atas jabatan baru yang di emban oleh sahabat sahabat kader terbaik dari Yogyakarta yang katanya "kiblat" dari PMII. Ken
Kami adalah sabda yang terlahir dari goresan vandal tangan-tangan urban, pesan yang terkutuk sejak dimulainya kontestasi kekuasaan. Ketika manusia-man
Berada pada dua garisAntara penyesalan dan pelampiasanDimana Hawa menjadi objek meranaNestapa, tiada taraLantang ku merobek GuaHenyap ku menusu