Sang Penterjemah (21) bisa dibaca di sini Kereta api sampai di Ayutthaya jam 4 lebih sedikit. Mendung mengurung kota dan banjir di jalanan menyembuny
Sang Penterjemah (20) bisa dibaca di sini Dengan tuk-tuk bertarif 60 baht, aku dan Rakandi sampai di Siam Discovery Museum di Jalan Sanam Chai, tepat
Sang Penterjemah (17) bisa dibaca di sini Kota Ayutthaya, Thailand, 2011 Masehi Lagi-lagi Ped pulang larut. Aku tak tahu jam berapa dia datang semal
Sang Penterjemah (16) bisa dibaca di sini Kota Ayutthaya, Thailand, 2011 Masehi Aku menyilangkan tangan di dada dan menatap pemuda itu. Sulit diperc
Sang Penterjemah (15) bisa dibaca di sini “Maaf kalau pujian ini tidak membuatmu nyaman……” kata Rakandi, memundurkan posisi duduknya, seperti menyesa
Sang Penterjemah (14) bisa dibaca di sini Kota Ayutthaya, Thailand, 2011 Masehi “Namamu Apsara?” tanya Rakandi, seperti masih sulit percaya. “Apsar
SANG PENTERJEMAH (13) bisa dibaca di sini Kota Ayutthaya, Thailand, 2011 Masehi Kereta api kelas 3 sudah meluncur sekitar sembilan puluh menit dari
SANG PENTERJEMAH (12) bisa dibaca di sini Kerajaan Ayutthaya, Siam, 1368 Masehi Kupeluk sekali lagi Apsara dan kubiarkan ia menangis kecil dalam pel
Sang Penterjemah (9) bisa dibaca di sini. Kerajaan Ayutthaya, Siam, 1368 Masehi Aku tak bisa berhenti mengangga. Benarkah apa yang kudengar ini? Ak
SANG PENTERJEMAH (8) bisa dibaca di sini Kerajaan Ayutthaya, Siam, 1368 Masehi. Aku baru saja mengganti kain pembalut luka di lenganku. Gerusan
Sang Penterjemah 6 bisa di baca di sini Sesorean itu aku mulai sibuk mencari bahan-bahan lukis. Arang untuk warna hitam mudah didapat. Untuk merah da
Sang Penterjemah (5) bisa dibaca di sini Kerajaan Ayutthaya, Siam, 1368 Masehi Aku baru saja menggiring gajah ke pelataran ketika seorang punggawa
Sang Penterjemah (4) bisa dibaca di sini Kerajaan Ayutthaya, Siam, tahun 1368 Masehi Entahlah aku demikian bersemangat bangun pagi itu. Kuguyur tu
SANG PENTERJEMAH (3) bisa dibaca di sini Kerajaan Ayutthaya, Siam, 1368 Masehi. Matahari mulai rebah di barat ketika rombongan bergajah sampai kemba
SANG PENTERJEMAH (1) bisa dibaca di sini Ayutthaya, Siam, 1368 Masehi Hari merambat gelap, cahaya dari jendela kecil agak tinggi di dinding kayu itu