"semoga diperjalanan kali ini tidak ada hambatan dan lancar sampai masa darurat selesai."
hidup tak semulus jalan toll penyesalan selalu datang menghantui
Rawat orang tua kita, sebagaimana mereka telah merawat kita.
Yang terbang, begitu tinggi hingga tak kembali lagi. Yang di laut, menyelam hingga patroli sepanjang masa.
Di sana bukan panggungku, permainan peran yang begitu memuakan. Penuh dengan cacian agar orang tertawa
Aku masih saja terbelenggu sebuah rasa yang salah
Sekarang sudah pukul 00.00 lewat. Berarti kurang dari 4 Jam lagi adalah waktu untuk melaksanakan sahur di puasa hari pertama ini.
Bila seseorang itu mau kenal dengan kita, ia harus berani masuk ke dunia kita. Berani dan tentunya iklas menerima segala hal kekurangan yang kita mili
Hidup di lingkungan yang di mana masih begitu erat dengan jiwa sosial gotong royongnya membuatku begitu bersyukur.
Bagaimana jatuh cinta? Seandainya semua rasa telah jau pergi, di saat mengikuti langkah kaki di malam itu.
Kutemukan dia, di saat hatinya terluka. Tergores oleh kata cinta, akibat terlalu memberikan hati pada insan pemuda yang hanya melampiaskan saja.
Penyair sepertiku begitu hampa tanpa keindahan.Apalagi di saat kuhancurkan cita - cita untuk hidup bersama.
Hari ini aku melihat senja, tertutup kabut tebal. Hitam pekat, seakan sedang menampakkan kesedihan. Luka hati yang tak bisa dibaca.
Lihat aku. betapa ku tau bahwa kini kau rapuh, terluka dan merana diterpa kejamnya ujian dunia.
"Diam! Apa kamu mau saya dor?!" Tegur seorang pembalak liar yang sedang memperhatikan 2 hewan yang di dapatnya sewaktu menebang pohon di tengah Hutan.