Rezeki Samtari Oleh: Ramdhani Nur [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="http://www.prince91.com/"][/caption] Ga
"Jual saja onthel itu," "Sayang, Mah." "Sayang mana dengan anakmu?" "Ya jelas anak." "Ya sudah jual sana!!" "Nanti jualan kerupuk pakai
![Samtari dan Samsiah [Versi Lengkap]](https://assets-a3.kompasiana.com/statics/crawl/5582fd2c24a9d52e5d8b4567.jpeg?t=o&v=410&x=225)
Yang udah baca bagian satu dan dua langsung aja ke bagian tiga di bawah tuh. Saya gabung biar yang baru baca kaga ribet bulak balik. Maaf admin, sekir
![Samtari dan Samsiah [2]](https://assets-a3.kompasiana.com/statics/crawl/55826b5d24a9d5a64e8b4567.jpeg?t=o&v=410&x=225)
Baca dulu yang edisi satu, baru ngarti cerita ini. Masuk aja ke profil, Saya gak bisa cara kasih link, maklum anak kampung. * Samlawi, teman akr
![Samtari dan Samsiah [1]](https://assets-a3.kompasiana.com/statics/crawl/5582130624a9d5161c8b4567.jpeg?t=o&v=410&x=225)
Gerimis. Samtari dan Samsiah berteduh di bawah selembar daun pisang. Aroma debu cukup menusuk hidung karena dua bulan sudah hujan absen dari kampung R
