Sebuah puisi tentang keadilan dari sudut pandang hukum
Puisi tentang kehidupan suka dan duka petani desa.
Puisi tentang menjaga dan memperjuangkan kasih ibu pertiwi
Bersyukur karena masih bisa kuliah di tengah keterbatasan
Simpatik orang-orang syirik saatnya beraksi mencari celah hancurkan orang-orang fanatik
Puisi tentang berada di masa sulit, hanya bisa tetap berusaha dan berdoa
Kegelisahan Hati karena tertindas dan sangat ingin melawan
Rakyat berkata dalam kata katadi renung singkat dalam kebenarankalian pembohong negeri yang serakahkami yang lapar kalian tingalkanSokarno soerharto,
Letup pecah kilat serupa pesta,.. pesta kembang api ujung akhir penantian.. Bergemuruh, bersuka cita, gelegar suara bersorak.. Berakhir sudah sandera
Dahulu warna dunia bukan abu kelabu. Bahagia penuh warna,.. Harapan berbalas panggilan, semua mengenali.. Peluh berganti mimpi yang terkayuh.. ----- K
Dua menara kembar WTC dihujam dua pesawat,.. meledaklah dunia. Dunia tak lagi sama dengan sebelumnya,.. ternyata itu semua hanya rekayasa semata,.. Ir
Hari ini libur. Libur berarti tidak berangkat kerja atau satu-dua hari tidak bekerja. Libur, waktu melepas lelah.. umbar tawa, itu bagi yang Berpunya.
Tak ada salah padaku, kenapa sebut aku pelaku?. Selalu saja manusia salahkan lain atas kesalahannya sendiri! ---------- Sedari awal bermula, Penghuni
Didekap tanpa rupa pelukan. Dibekap tanpa ikat kuat temali,.. Mengerang nyata derita, raga ini sakit!! --- Ingin derita ini luruh lepas tanpa sisa bek
"...Hari ini, kala hening cipta,.. dalam liang sesak Pahlawan-Lama gaduh terisak.. Bukan getir malaikat mampir, namun meratap pilu kondisi anak cucu..
'"KISAH DALAM RIMBA'" Celoteh murai muda di dahan bambu kuning berkata-kata jika jangrik itu nikmat dan lezat lalu kicaunya semakin merdu saja k
Jalanan panjang berliku kecil sempit setapak kuning tanahnya becek setia krikil kecil di gilas roda-roda pedati telanjang telanjang kaki tak perdul