Mungkinkah pasir itu, Akan berbisik seperti dulu??
katanya,ketika timbangan hukum telah tak seimbangmaka, ketakseimbanganpun semakin meratamembumi, mengairbah, menggelindingkan siapa sajakatanya,ketika
kawan, selalu ingin kutuliskan apa saja tentang negeri itunegeri yang berdiri condong ke kiri di antara kotak-kotakkotak-kotak yang nyaris kehilangan
perempuan itu pemecah batutelapak tangannya menebal, mengeras, laksana batubatu sebagaimana batu-batu yang membesarkannya beranakpinakbatu yang telah
.....kawan, ini bukan cerita atau kisah kusut dari tong sampahbukan pula sekadar isapan jempol sang kalabendu pemilik beritabahwa inipun bukan prediks
kusebut saja mereka kaum terhormatmereka cantik wewangieleganterpelajarpandai dalam bertutur tentang kaukus-kaukus kaumnya mereka jago berdalihpandai
dia lelaki matanya, mata lelaki hanya berkedipcuma sekali dalam sehariitupun ketika kaca bening didepannya retak dia, nyaris lupa car
pada puisi, bersendawabercerita tentang telanjangnya, tertawa-tawapadahal berpasang-pasang telinga melekat erat-erat pada tembok yang bisu mungkin ban
seumpama sajak tertulisterpatridi batu pualam seperti syair-syairpada kitab-kitabsang sastrawansang bhagawan dan sastra-sastrapara pujanggamenyangga l
pada sebuah perjalanandi antara peristiwa-peristiwamelampaui waktu yang tak berjarak di dinding-dinding pertaruhan, pertarungan, perenungan ya, pertar
mungkin ini kali pertamanya kutuliskan sesuatu yang tidak semestinya kuurai disinisesuatu yang seharusnya kusimpan rapat-rapat di dalam kisi-kisi raha
daun-daun berguguran dari rantingnyamenggemulaikan raga yang kaku angin berhenti bertiupmeluruhkan hati yang diam matahari meredupkan cahayanyameredam
kumulai dengan kata keringkata yang bersembunyi pada kata kelingpadahal yang kumaksudkan kerlingya, kerling pada sudut mata yang keringsebagaimana pui
pada mesin waktuterhitung hari ini terbangun, berjalan majukaki di kepalakepala di kaki barangkali ini mimpiatau sekadar mengada-adakanataupun mengtia
teman,sajak ini tertulis tanggal satu bulan satupada tahun yang paling baruharapan barukekuatan baru teman,ini memang sajak paling barutapi, tak mesti
pada sebuah anggapan bahwa pembenaran-pembenaran itu mutlak adasudah semestinya, sebagaimana kebenaran yang diletakkan di atas kebenaranbahwa memang k
waw waw waw,negeriku memang semakin aw aw awkerana disana-sini kulihat orang-orang mencuci mulutnya dengan cacimaki aw aw awmemaki bapaknya menistai i
akulah si pengarang bodohyang berasal dari perkumpulan orang-orang bodohkerana aku bodoh maka aku mengarangsebagaimana bodohnya engkau mengatakan kebo
tiba-tiba saja ingin kusobek-sobek seribu bayang-bayang yang mengikutiku sepanjang siang inibetapa tidak berderet-deret wajah pendusta berbicara tenta
sebegitu sulitkah mengatakan sebuah kebenaran?padahal ini bukan cuma soal pernyataan yang akan terucaptapi, lebih tertuju siapa yang akan mendengarjad